Purbalingga (ANTARA) - Pangkalan TNI Angkatan Udara Jenderal Besar Soedirman Purbalingga membangun Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, yang ditargetkan dapat melayani sedikitnya 4.000 siswa.
Saat peletakan batu pertama pembangunan dapur SPPG yang dilakukan secara simbolis oleh Komandan Lanud JB Soedirman Letkol Pnb Tatag Onne Setiawan di Purbalingga, Kamis, mengatakan pembangunan dapur tersebut menjadi salah satu bentuk nyata komitmen TNI AU dalam mendukung terwujudnya generasi muda yang sehat, kuat, dan berdaya saing menuju Indonesia Emas 2045.
“Kita semua menyadari bahwa kualitas sumber daya manusia masa depan sangat ditentukan oleh kesehatan dan gizi generasi muda hari ini. Oleh karena itu, keberadaan dapur SPPG ini diharapkan mampu menjadi pilar penting dalam membangun masa depan bangsa yang lebih sehat, kuat, dan berdaya saing tinggi,” katanya.
Ia mengatakan dapur yang dibangun di atas lahan seluas 340 meter persegi itu dirancang untuk menyiapkan lebih kurang 4.121 porsi makanan bergizi setiap hari, yang akan didistribusikan ke 49 sekolah di wilayah Desa Wirasaba, Kembangan, Tidu, Panican, dan Kemangkon.
Apabila program berjalan lancar, kata dia, Lanud JB Soedirman berencana menambah satu dapur lagi agar mampu melayani hingga 8.000 siswa.
Selain berkontribusi pada pemenuhan gizi pelajar, lanjut dia, dapur tersebut juga diharapkan membuka lapangan kerja baru bagi warga sekitar serta mendorong penggunaan bahan baku lokal.
“Kami utamakan perekrutan tenaga kerja dari warga sekitar, dan bahan makanan pun akan dipasok dari produk lokal. Harapannya ini bisa memberi manfaat ekonomi langsung bagi masyarakat di sekitar Lanud,” kata Letkol Tatag.
Sementara itu, Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekretaris Daerah Purbalingga Suroto mengapresiasi pembangunan dapur SPPG-MBG yang digagas Lanud JB Soedirman.
Menurut dia, keberadaan dapur tersebut bukan hanya mendukung pemenuhan gizi bagi siswa, ibu hamil, dan balita, juga berpotensi menggerakkan perekonomian lokal.
“Mudah-mudahan, selain memberikan manfaat dari sisi pemenuhan gizi, program ini juga dapat menimbulkan efek ekonomi bagi masyarakat. Potensi lokal seperti hasil pertanian, ikan, dan daging dari wilayah Purbalingga diharapkan bisa terserap melalui SPPG, sehingga menjadi penggerak ekonomi baru di Purbalingga,” katanya.
Ia juga menekankan pentingnya sinergi lintas sektor dalam memperluas dampak program tersebut, termasuk menjalin kemitraan dengan Koperasi Desa Merah Putih di 239 desa dan kelurahan, serta optimalisasi peran koperasi milik TNI, Polri, dan Lanud.
Menurut dia, sinergi tersebut dapat mendorong pemanfaatan potensi lokal sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Lebih lanjut, dia mengatakan dapur SPPG yang dibangun Lanud JB Soedirman menjadi yang kelima di wilayah Purbalingga.
Selain itu, kata dia, Pemerintah Kabupaten Purbalingga juga tengah mengusulkan tiga lokasi tambahan ke pemerintah pusat melalui Kementerian Dalam Negeri.
Bahkan, lanjut dia, Kepolisian Resor Purbalingga juga turut mempersiapkan rencana pembangunan dapur serupa.
“Alhamdulillah, ketika semua lini bergerak bersama, perluasan SPPG bisa berlangsung lebih cepat. Masyarakat pun semakin terfasilitasi, dan circle ekonomi baru akan terbentuk,” kata Suroto.
