Solo (ANTARA) - Rumah Makan (RM) Widuran di Solo, Jawa Tengah, Jumat, kembali dibuka usai penutupan sementara akibat polemik kandungan bahan baku nonhalal.
Pada pembukaan kembali, rumah makan tersebut telah mencantumkan keterangan nonhalal. Perwakilan Manajemen Ayam Widuran Viktor mengatakan hal tersebut sesuai dengan arahan Pemerintah Kota Surakarta.
“Minggu lalu kami sudah diperbolehkan buka kembali. Hari ini tanggal 20 kami mulai buka kembali dan sudah melakukan perbaikan sesuai dengan arahan Pemerintah Kota Surakarta, yakni melabeli nonhalal,” katanya.
Terkait hal itu, pihaknya telah melakukan perbaikan dari segala sisi, termasuk perbaikan kemasan maupun sosialisasi bahwa produk tersebut merupakan nonhalal.
“Kami melabeli nonhalal pada kemasan, etalase, dan MMT depan. Kami penuhi semua agar tidak ada lagi kesalahpahaman,” katanya.
Pihaknya juga sudah menjelaskan kepada seluruh staf yang bekerja di RM Widuran terkait bahan nonhalal yang digunakan untuk memasak.
“Kami sudah jelaskan semua ke seluruh staf yang bekerja di sini. Konsumen yang kami tahu umat Muslim berhijab atau sesuai identitas umat Muslim, kami pasti sampaikan ini menu nonhalal,” katanya.
Sebelumnya, RM Ayam Widuran Solo sempat viral dan menjadi sorotan karena baru menyematkan label nonhalal setelah buka 50 tahun.
Akibatnya banyak pihak yang melakukan protes dan akhirnya Pemkot Surakarta mengimbau pemilik RM Ayam Widuran Solo untuk ditutup sementara.