Solo (ANTARA) - Imam sekaligus Khatib Salat Iduladha Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Prof Muhammad Da’i menekankan hakikat kurban pada khotbahnya usai Salat Id 1446 H di Edutorium UMS Solo, Jawa Tengah, Jumat.
Pada kesempatan itu, khatib banyak mengangkat nilai-nilai pengorbanan yang terkandung dalam kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail.
Da’i menekankan hakikat kurban bukan hanya menyembelih hewan tetapi juga menyembelih hawa nafsu dan ego demi mencapai derajat ketakwaan. Ia mengingatkan yang sampai kepada Allah bukan daging dan darah kurban, melainkan keikhlasan dan ketakwaan umat-Nya.
Khotbah juga mengajak jamaah untuk menjadikan kurban sebagai sarana kepedulian sosial. Ia mengatakan Iduladha merupakan momen untuk berbagi dengan sesama, terutama mereka yang masih hidup dalam keterbatasan.
Semangat memberi, membantu, dan memperkuat solidaritas sesama muslim menjadi nilai penting yang patut dirayakan dalam Iduladha.
Sementara itu, salah satu hal yang membuat salat Id tahun ini terasa makin spesial adalah kehadiran mahasiswa asing yang turut meramaikan suasana, salah satunya AbuBakr Esmay Hamza Abdelrahim yang berasal dari Sudan.
Hamza mengungkapkan rasa bahagianya mengikuti Salat Iduladha di UMS.
“Suasananya sangat meriah dan penuh semangat. Ini adalah pengalaman pertama saya salat Id di Indonesia dan saya sangat senang bisa merayakannya bersama teman-teman dari berbagai negara. Rasanya seperti berada di tengah keluarga besar,” katanya.
Tidak hanya sebagai ibadah tahunan, salat Iduladha kali ini menjadi ruang pertemuan yang mempererat ukhuwah Islamiyah, memperkaya pengalaman spiritual, dan mempertegas peran kampus sebagai pusat peradaban dan kebersamaan.
Warna-warni pakaian muslim terbaik yang dikenakan jamaah, senyum ramah para panitia, serta interaksi hangat antarwarga dan mahasiswa menciptakan atmosfer yang ceria namun tetap penuh penghormatan.