Temanggung (ANTARA) - Kurban sebagai bentuk lain dari pengalaman iman dan amal saleh yang mampu menghantarkan manusia dekat dengan Allah, kata Wakil Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Jawa Tengah A Hasan Asy'ari Ulama'i.
"Pengurbanan bukanlah terletak pada apa yang akan dikurbankan, tetapi niat dan keikhlasan dan semata-mata untuk memperoleh posisi sedekat mungkin di sisi Tuhan," kata dia di Temanggung, Jumat, saat khutbah Shalat Idul Adha 1446 Hijriah di halaman Kantor Setda Kabupaten Temanggung yang diikuti sekitar 3.000 umat Islam.
Ia mengatakan manusia telah diberikan berbagai kenikmatan yang pada dasarnya nikmat tersebut sekaligus amanah Tuhan.
"Bila amanat tersebut kita jalankan secara benar, berarti kita telah menggunakan nikmat tersebut sebagai sarana mendekatkan diri kepala Allah Dzat Yang Maha Benar, sebaliknya bila amanat tersebut dijalankan secara salah bukan saja akan menjauhkan diri dari Allah," katanya.
Menurut dia, manusia memiliki peranan yang besar untuk mendapatkan kebahagiaan, kesenangan, pangkat, derajat dan kedudukan, harta, kekuatan serta kekuasaan, cinta, dan lain sebagainya.
"Namun, semua itu tidak pernah akan mereka dapatkan tanpa adanya upaya yang sungguh-sungguh atau melalui perjuangan," kata Hasan Asy'ari yang juga dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang itu.
Ia menyampaikan tiada perjuangan di dunia ini yang tidak membutuhkan pengorbanan.
"Semoga Allah berkenan memberikan jalan kemudahan bagi mereka yang senantiasa berjuang dan ikhlas berkurban khususnya bangsa Indonesia yang sedang mengalami beberapa persoalan baik bencana alam, bencana moral, hingga masalah konflik horizontal di beberapa wilayah yang mengancam persatuan umat, bangsa, dan bernegara," katanya.

