Solo (ANTARA) - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mengasah soft skill manajemen event melalui UMS Fun Run 2025 dengan mengambil start dan finish di Edutorium KH Ahmad Dahlan UMS Solo, Jawa Tengah, Minggu.
Para peserta yang terdiri atas dewasa dan anak-anak bergembira dalam acara yang digelar Fakultas Komunikasi dan Informatika (FKI) UMS.
Dekan FKI UMS Nurgiyatna mengatakan kegiatan tersebut merupakan yang kedua kalinya setelah kegiatan pertama dilaksanakan tahun lalu. Kegiatan merupakan bagian dari tugas mata kuliah manajemen event untuk mahasiswa di semester enam.
“Para mahasiswa yang terbagi dalam beberapa kelompok, ada yang mengadakan kegiatan pengajian, pameran, dan paling kolosal UMS Fun Run,” katanya.
Pihaknya berharap event seperti ini terus berlanjut dan ke depan bisa ditingkatkan menjadi profesional. Kegiatan juga didorong untuk terintegrasi dengan kegiatan milad universitas setiap tahun.
“Barangkali bisa menjadi bagian, meskipun panitia tetap dari mahasiswa yang mengambil mata kuliah manajemen event,” katanya.
Kegiatan-kegiatan seperti ini, dikatakannya, menjadi pengalaman yang bagus untuk mahasiswa karena mereka bisa lebih memahami bagaimana mengorginisir sebuah event. Terdapat beragam soft skill yang akan didapatkan mahasiswa, mulai dari leadership, interprenuer communication, dan problem solving.
“Sehingga mahasiswa diharapkan mendapatkan soft skill yang cukup banyak melalui kegiatan seperti ini,” katanya.
Ia mengatakan UMS Fun Run 2025 diikuti hampir 1.000 peserta atau meningkat dari tahun kemarin yang kurang dari 500 peserta. Untuk peserta dewasa berlari dengan menempuh jarak 5 kilometer, sedangkan anak-anak menempuh jarak 1 kilometer.
Ia mengatakan peserta dewasa yang finish pertama adalah mahasiswa internasional yang menempuh studi di FKI UMS.
Sementara itu, kegiatan ini terbuka untuk umum sehingga peserta berasal dari internal maupun eksternal UMS. Para peserta yang merupakan penggemar fun run banyak yang mengikuti kegiatan ini.
Ia mengatakan kegiatan akan terus dievaluasi untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada. Untuk peningkatan kegiatan ke depan, pihaknya juga mendengarkan saran-saran dari para peserta.
“Saran yang masuk di antaranya ada yang meminta agar lomba ditingkatkan menjadi 10 kilometer dan ada hadiahnya,” katanya.

