Magelang (ANTARA) - Keuskupan Agung Semarang (KAS) hingga saat ini terus melakukan pendataan terhadap individu umat terkait dengan keikutsertaan dalam kelompok-kelompok kategorial, kata Vikep Kategorial KAS Romo Yohanes Dwi Harsanto.
"Formatnya sudah ada, sampai di lingkungan (basis umat), orang ini ikut kelompok kategorial apa, sedang proses," katanya di sela acara HUT Ke-7 Kevikepan Kategorial KAS di Kompleks Museum Misi Muntilan, Kabupaten Magelang di Magelang, Sabtu.
Acara yang dihadirkan melalui Misa Syukur Ulang Tahun Ke-7 dan Novena Misi Ke-4 di Tahun Yubelium 2025 Kevikepan Kategorial KAS, di Gereja Santo Antonius Muntilan itu dilanjutkan dengan makan bersama dan hiburan berupa pentas kesenian di halaman Museum Misi Muntilan. Sekitar 1.500 umat dari berbagai tempat di keuskupan setempat yang meliputi sebagian wilayah Provinsi Jawa Tengah dan DI Yogyakarta mengikuti kegiatan tersebut.
Ia menyebut hingga saat ini sekitar 115 kelompok kategorial terbagi dalam empat rumpun dikembangkan Kevikepan Kategorial KAS, yakni rumpun doa, rumpun pemerhati mereka yang kecil, lemah, miskin, tersingkir, dan difabel (KLMTD), rumpun pelayanan gerejawi, serta rumpun minat dan profesi.
"Keempatnya saling dikerjasamakan, kami saling kerjasamakan supaya mendukung gerak langkah KAS, Ardas (Arah Dasar KAS), Rikas (Rencana Induk KAS), itu selalu didukung oleh mereka juga supaya mereka tidak sendiri-sendiri," katanya.
Mereka, ucapnya, berkontribusi bagi KAS, membuat suasana menjadi kategorial, meriah, tidak hanya teritorial, tetapi juga tidak membosankan lagi.
"Supaya mereka lebih menggairahkan hidup menggeraja," katanya.

Ia menjelaskan Kevikepan Kategorial KAS untuk mengembangkan berbagai komunitas kategorial di KAS dalam keterlibatan hidup menggereja dan bermasyarakat.
Pembentukan kevikepan tersebut pada 1 Juni 2018 oleh Uskup Agung Semarang Monsinyur Robertus Rubiyatmoko, tidak lepas dari kehendak umat yang berkomunitas secara nonteritorial untuk disapa dan memperkuat kontribusi mereka dalam lingkup teritorial.
Ia mengakui adanya semangat parsialisme di kalangan kelompok itu yang harus diatasi, antara lain melalui dialog secara terus-menerus dan mewujudkan kerja sama serta bersinergi secara nyata, baik dalam karya bersama terkait dengan kegiatan gereja maupun sosial kemasyarakatan.
"Mengajak bicara mereka, dialog dan ada karya bersama, ada proyek bersama, untuk bekerja sama," katanya.
Ia mencontohkan tentang karya bersama pernah dikerjakan kelompok kategorial terkait dengan mereka yang hobi sepeda motor dengan dokter Katolik. Mereka melakukan aksi sosial dan peduli lingkungan melalui penanaman bakau dan pelayanan kesehatan masyarakat secara gratis di salah satu wilayah KAS.
Uskup Rubiyatmoko saat memimpin misa secara konselebrasi untuk HUT Ke-7 dan Novena Misi Ke-4 Tahun Yubelium 2025 Kevikepan Kategorial KAS di Gereja Santo Antonius Muntilan, menyambut gembira perkembangan kevikepan kategorial selama tujuh tahun terakhir itu.
"Hari ini kita 'mangayubagya' (menyambut) kevikepan kategorial tahun ini, luar biasa tujuh tahun berkembang pesat. Makin banyak kelompok iman yang bergabung," katanya.
Ia juga mengemukakan bahwa mereka melalui kelompok-kelompok kategorial itu, mengungkapan iman akan Allah dalam kehidupan sehar-hari supaya membawa dampak sukacita baru bagi orang lain.
"Kita diundang untuk mengungkapkan pengalaman dengan Yesus untuk orang lain juga bergembira," katanya.