Solo (ANTARA) - Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) melepas lulusan terakhir Program Studi Magister Profesi Psikologi sejumlah 29 orang pada upacara pengambilan sumpah profesi di Solo, Jawa Tengah, Sabtu.
Upacara ini menjadi kesempatan bersejarah karena sekaligus menandai berakhirnya program studi tersebut di UMS.
Wakil Dekan I Fakultas Psikologi UMS Lusi Nuryanti membacakan Surat Keputusan Rektor UMS yang menetapkan kelulusan mahasiswa Magister Profesi Psikologi periode I tahun 2025.
“Meskipun ini wisuda periode satu, tapi ini adalah wisuda terakhir untuk program Magister Profesi Psikologi," katanya.
Sebanyak 29 wisudawan, terdiri atas 25 perempuan dan empat laki-laki telah dinyatakan lulus dan berhak menyandang gelar Magister Psikologi (M.Psi.). Lulusan dengan IPK tertinggi diraih Ines Zakia Jihan dengan nilai 3,91 dan masa studi rata-rata mahasiswa mencapai dua tahun enam bulan.
Rektor UMS Harun Joko Prayitno mengatakan penutupan Prodi Magister Profesi Psikologi bagian dari penyesuaian terhadap kebijakan baru pemerintah.
Baca juga: Psikolog UMS soroti fenomena curhat ke ChatGPT
Meski demikian, ia menegaskan bahwa Fakultas Psikologi UMS tetap menjadi fakultas yang paripurna.
“Sejalan dengan SK Kementerian Nomor 386 tertanggal 26 Mei 2025, maka izin Prodi Magister Profesi Psikologi di UMS tidak berlaku lagi. Fakultas ini lengkap dari jenjang sarjana, magister, hingga program doktor. Ini ibarat rumah sakit pendidikan yang lengkap,” katanya.
Dalam pidato yang diselingi pantun, ia juga memperkenalkan tagline baru bagi lulusan PT PUS-Profesi, Transendensi, Psikologi untuk Semua.
Pada tagline tersebut, ia menekankan bahwa lulusan harus memiliki fondasi transendensi, yakni mengedepankan nilai spiritualitas dalam menjalankan profesi psikologi.
Ia mengatakan UMS berkomitmen terus menyuplai lulusan berkualitas ke berbagai universitas Muhammadiyah yang saat ini tengah berkembang di berbagai daerah.
“Saat ini ada 21 universitas Muhammadiyah baru dalam empat tahun terakhir dan kami pastikan banyak di antaranya membuka Prodi Psikologi,” katanya.
Dengan ditutup Prodi Magister Profesi Psikologi, UMS menandai transisi penting dalam arah kebijakan pendidikan profesi psikologi di Indonesia.
Harun berharap, lulusan terakhir ini menjadi duta-duta psikologi transendental yang inklusif, membumi, dan berorientasi pada kemanusiaan.
Baca juga: UMS perkuat koordinasi dengan media massa untuk dukung visibilitas kampus
Baca juga: Adab Pendidik: Pilar Abadi di Tengah Derasnya Arus Zaman
Baca juga: UMS studi banding di Unida untuk tingkatkan kemampuan debat Bahasa Arab

