Purbalingga (ANTARA) - Wakil Bupati (Wabup) Dimas Prasetyahani mengatakan Program Lumbung Pangan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) mampu menciptakan kemandirian pangan, membuka lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan petani.
"Program Lumbung Pangan Baznas ini bukan hanya soal panen, juga keberkahan. Zakat, infak, dan sedekah yang dikelola secara produktif mampu menciptakan kemandirian pangan, membuka lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan petani," katanya saat menghadiri Panen Raya Program Lumbung Pangan Baznas di Desa Cilapar, Kecamatan Kaligondang, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, Senin.
Oleh karena itu, ia mengapresiasi dan bersyukur atas terselenggarannya Program Lumbung Pangan Baznas di Purbalingga dengan melibatkan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Citra yang beranggotakan 250 petani dan luas lahan 150 hektare serta varietas padi yang ditanam berupa Inpari Nutri Zinc yang bermanfaat untuk membantu penanganan stunting pada anak-anak karena memiliki kandungan zinc (Zn) atau seng yang cukup tinggi.
Program tersebut merupakan bentuk kolaborasi antara Baznas RI dan Baznas Kabupaten Purbalingga dengan total dana sebesar Rp848.050.000 yang terdiri atas dana dari Baznas RI sebesar Rp698.050.000 digunakan untuk inisiasi, penyaluran, pemantauan, supervisi, kaji dampak program, serta gaji pendamping, dan dana dari Baznas Kabupaten Purbalingga sebesar Rp150 juta untuk pengadaan sarana produksi pertanian, peningkatan kapasitas petani, serta dukungan program lainnya.
Dalam kesempatan tersebut, Wabup Dimas memastikan akses petani terhadap pupuk bersubsidi kini jauh lebih mudah dan fleksibel karena mekanisme penebusan pupuk bersubsidi tidak lagi bergantung pada kepemilikan Kartu Tani.
"Bisa menggunakan KTP, bahkan bisa diwakilkan bagi yang berhalangan. Ini adalah bentuk fleksibilitas nyata, saya mendorong Dinas Pertanian agar segera menyosialisasikan mekanisme ini kepada para petani," katanya.
Menurut dia, pemerintah pada tahun 2025 telah meningkatkan kuota pupuk bersubsidi secara nasional sebanyak dua kali lipat dari tahun sebelumnya, yakni dari 4,73 juta ton menjadi 9,55 juta ton.
Dengan adanya kebijakan dan kemudahan tersebut, kata dia, tidak boleh ada lagi petani yang kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi.
Selain itu, lanjut dia, kepastian harga gabah kering panen sebesar Rp6.500 per kilogram menjadi salah satu kebijakan Presiden Prabowo Subianto yang sangat membantu meningkatkan kesejahteraan petani.
"Terutama saat panen raya di mana biasanya harga gabah kering panen ini anjlok," katanya.
Sementara itu, Pimpinan Baznas RI Nur Chamdani mengatakan optimalisasi zakat sangat penting untuk dilakukan.
Menurut dia, hal itu disebabkan potensi zakat secara nasional mencapai Rp327 triliun, namun baru sekitar 12 persen yang terealisasi.
"Potensi besar ini jika dikelola maksimal, bisa menjadi kekuatan ekonomi umat," katanya.
Deputi Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Baznas RI Imdadun Rahmat mengatakan kegiatan Panen Raya Program Lumbung Pangan Baznas tersebut merupakan panen kedelapan dari sembilan titik Program Lumbung Pangan Baznas RI.
Menurut dia, kegiatan tersebut merupakan hasil penyaluran bantuan tahun 2024 dan pada tahun 2025 akan diperluas menjadi berskala nasional dengan tambahan 10 titik baru.
"Zakat bukan hanya ibadah, juga instrumen pembangunan. Baznas berkomitmen menjadikan pentasyarufan zakat sebagai bagian dari penanggulangan kemiskinan dan penguatan ketahanan pangan nasional," katanya.
Baca juga: Dinperindag: Harga beras di Banyumas alami penurunan