Klaten (ANTARA) - Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP Hasto Kristiyanto dan ribuan warga Kabupaten Klaten, Jawa Tengah melakukan doa bersama untuk kemenangan calon gubernur dan wakil gubernur Andika Perkasa-Hendrar Prihadi (Hendy) pada Pilkada Jateng 2024.
“Kita di sini bersama mendoakan Mas Andika Perkasa dan Bung Hendy. Bung Hendy ditugaskan Bu Mega karena beliau tak hanya mampu membangun Semarang sebagai pusat kemajuan Jawa Tengah tapi juga kota berbudaya, ramah, toleran bagi setiap agama,” katanya di sela doa bersama di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Rabu.
Menurut dia, doa bersama tersebut penting dilakukan mengingat Indonesia merupakan negeri spiritual. Ia mengingatkan isi sila pertama Pancasila sebagai sumber tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
“Dalam sila pertama, Indonesia adalah negara bertuhan. Sehingga kita tak mengenal Atheisme. Ketuhanan yang dimaksudkan adalah ketuhanan berbudi pekerti luhur, tanpa egoisme agama, ketuhanan yang saling hormat-menghormati, dan ketuhanan yang berkebudayaan. Itu dirumuskan karena sejalan dengan sejarah bangsa,” katanya.
Ia mengatakan Indonesia sangat kental dengan solidaritas dan toleransi. Menurut dia, keberagaman dua hal tersebut membangun harmoni di masyarakat.
Pada kesempatan tersebut, Andika mengatakan doa merupakan awal dari kerja sama, komunikasi, dan gotong-royong untuk membangun Jawa Tengah.
Menurut Andika, Jateng adalah masa depan bersama.
“Siapapun yang dipilih rakyat pada pemilihan nanti, tidak akan bisa bekerja sendiri. Gubernur-wakil gubernur harus bisa merangkul semua elemen masyarakat Jawa Tengah,” katanya.
Ia mengatakan tantangan yang dihadapi Jawa Tengah sangat kompleks dan dapat diselesaikan dengan adanya kerja sama dan gotong-royong dari semua pihak.
“Doa ini adalah simbol bahwa dengan dukungan semua pihak, tokoh, pemimpin masyarakat di Jateng, kita akan bisa menghadapi tantangan dan membangun Jateng,” katanya.
Sementara itu, sejumlah kelompok masyarakat hadir pada kegiatan doa bersama tersebut. Doa bersama dikoordinasikan oleh Forum Seni dan Budaya Indonesia yang diketuai J Nanang Marjianto.