Semarang (ANTARA) - Calon wakil gubernur Jawa Tengah Hendrar Prihadi yang akrab disapa Hendi menanggapi hasil survei terbaru dengan menekankan pentingnya netralitas aparat.
Litbang Kompas merilis hasil survei pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jateng, yakni Andika Perkasa-Hendi meraih elektabilitas sebesar 28,8 persen, atau unggul 0,7 persen dari pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen dengan 28,1 persen.
Survei Litbang Kompas itu menguatkan hasil survei yang dirilis oleh SMRC yang juga mengunggulkan pasangan Andika-Hendi dengan selisih 0,6 persen di atas pasangan Luthfi-Yasin.
Hendi, di Semarang, Senin, menyampaikan terima kasih kepada seluruh elemen pendukung sehingga elektabilitas pasangan nomor urut satu itu bisa terus meningkat.
Menurut dia, potret hari ini menjadi sebuah hal yang positif, mengingat Andika-Hendi tertinggal jauh di awal - awal pencalonan.
Ia berharap hasil survei yang dirilis oleh sejumlah lembaga saat ini bisa dimaknai dengan bijak oleh seluruh pihak, terutama untuk pihak-pihak yang menjadi penyelenggara pemilu dan aparat penegak hukum untuk bisa menjalankan tugas sesuai koridornya.
"Diharapkan menuju tanggal 27 November 2024 semua pihak bisa menjalankan tugasnya sesuai aturan yang berlaku. Tidak boleh ada hal - hal yang tidak fair. Semuanya sesuai prosedur saja," katanya.
"Jangan ada lagi kades yang merasa diintimidasi, dipanggil sana-sini dan lain-lain. Menurut saya itu akan mengganggu proses demokrasi yang ada di Republik ini," kata mantan Wali Kota Semarang itu.
Calon gubernur Jateng Andika Perkasa mengaku sangat menghargai setiap hasil survei dari seluruh lembaga yang memberi perhatian pada proses demokrasi Pilgub Jateng 2024.
"Sejak awal kami memperhatikan setiap hasil survei yang bermacam-macam. Kami membuka diri, semua survei versi siapapun kami gunakan sebagai bahan evaluasi. Justru itu kita tahu kelemahannya kita apa, di awal-awal ya," katanya.
Lebih lanjut, mantan Panglima TNI tersebut mengakui jika di awal pencalonan dirinya bersama Hendi memang jauh tertinggal secara elektabilitas.
"Dua bulan yang lalu kira - kira kelemahannya karena belum dikenal, itu yang kemudian kami perbaiki sampai sekarang," kata purnawirawan jenderal bintang empat itu.
Senada, Sumanto selaku Wakil Ketua Tim Pemenangan Andika-Hendi pun berharap indikasi-indikasi upaya kecurangan tidak semakin kencang setelah sejumlah lembaga survei mengunggulkan pasangan Andika-Hendi.
"Yang terpenting saya berharap Pilgub Jateng bisa berjalan dengan fair, semoga tidak ada pihak yang merespos hasil survei ini dengan upaya - upaya yang tidak sesuai aturan berlaku," kata Sumanto yang juga Ketua DPRD Jateng.