Di Udinus, Yoyok Sukawi paparkan visi bangun Kota Semarang
Semarang (ANTARA) - Calon Wali Kota Semarang Yoyok Sukawi memaparkan visi misi pembangunan Kota Semarang yang diusung bersama pasangannya, Joko Santoso, di hadapan ratusan mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang.
Kehadiran Yoyok di Udinus adalah untuk menjadi pembicara pada dialog interaktif bertajuk "Menuju Labuhan Baru Kota Semarang" yang digelar Kabinet Arah Juang Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Udinus di Gedung 3 kampus Udinus, Semarang, Sabtu.
Pada kesempatan itu, Yoyok Sukawi menyampaikan bahwa bersama Joko Santoso pada Pilwakot 2024 ingin mengangkat visi Semarang sebagai kota metropolitan yang maju, bermartabat, dan berkelanjutan dengan semangat kolaboratif.
Menurut dia, Semarang sebagai Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah memiliki potensi yang sangat besar yang dapat membuat warganya sejahtera, mulai dari sektor perdagangan, industri, pariwisata, produk UMKM, dan sektor-sektor lainnya yang bisa dikembangkan.
Namun, kata dia, untuk mengoptimalkan potensi tersebut dibutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul, berkompeten, dan berkualitas.
Untuk itulah, pasangan Yoyok-Joko memprioritaskan urusan pendidikan karena pendidikan menjadi fondasi membangun SDM.
"Saya lihat Kota Semarang ini pendidikannya kurang merata, adik-adik SMP dan SMA masih banyak yang belum mendapatkan akses pendidikan maksimal. Oleh karena itulah kami menjadikan urusan pendidikan ini sebagai prioritas pembangunan," katanya.
Yoyok-Joko sudah menyiapkan program pendidikan gratis untuk siswa SD dan SMP serta MI dan MTs, baik negeri maupun swasta.
Selain itu, kata dia, skema beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) yang sudah dijalankan saat menjadi anggota DPR RI 2019-2024 juga akan diturunkan di Kota Semarang.
Yoyok Sukawi juga menekankan pentingnya semangat kolaboratif dalam membangun Kota Semarang.
Makanya, ketika nantinya pasangan Yoyok-Joko terpilih sebagai wali kota dan wakil wali kota, berbagai pihak akan dilibatkan dalam merumuskan kebijakan.
"Termasuk juga melibatkan generasi Z dan milenial seperti adik-adik semua. Dengan semangat dan kreativitasnya, generasi muda memiliki peran penting dalam pembangunan. Maka inilah yang kami sebut sebagai kolaborasi," kata CEO PSIS itu, di hadapan mahasiswa.
Yoyok juga ingin menjadikan Kota Semarang lebih bermartabat dengan tata kelola pemerintahan yang transparan, akuntabel, dan responsif sehingga ASN sebagai pelaksana pelayanan publik harus menjunjung tinggi profesionalitas dan integritas.
"Program yang sudah baik dari pemerintah dan wali kota terdahulu akan kami lanjutkan, dan yang masih kurang kami perbaiki. Dengan semangat kolaboratif ini, mari bersama-sama membangun Kota Semarang Maju Bermartabat," katanya.
Pada forum diskusi itu, Yoyok juga mendapatkan sejumlah pertanyaan dan aspirasi dari mahasiswa mengenai ruang bagi kreativitas, akses lapangan kerja untuk "fresh graduate", dan berbagai persoalan generasi muda.
Satu persatu pertanyaan mahasiswa tersebut dijawabnya dengan menyebut sejumlah program, mulai program prakerja untuk "fresh graduate", memperbanyak ruang publik, memfasilitasi kreativitas anak muda, hingga akses WiFi gratis.
Kehadiran Yoyok di Udinus adalah untuk menjadi pembicara pada dialog interaktif bertajuk "Menuju Labuhan Baru Kota Semarang" yang digelar Kabinet Arah Juang Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Udinus di Gedung 3 kampus Udinus, Semarang, Sabtu.
Pada kesempatan itu, Yoyok Sukawi menyampaikan bahwa bersama Joko Santoso pada Pilwakot 2024 ingin mengangkat visi Semarang sebagai kota metropolitan yang maju, bermartabat, dan berkelanjutan dengan semangat kolaboratif.
Menurut dia, Semarang sebagai Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah memiliki potensi yang sangat besar yang dapat membuat warganya sejahtera, mulai dari sektor perdagangan, industri, pariwisata, produk UMKM, dan sektor-sektor lainnya yang bisa dikembangkan.
Namun, kata dia, untuk mengoptimalkan potensi tersebut dibutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul, berkompeten, dan berkualitas.
Untuk itulah, pasangan Yoyok-Joko memprioritaskan urusan pendidikan karena pendidikan menjadi fondasi membangun SDM.
"Saya lihat Kota Semarang ini pendidikannya kurang merata, adik-adik SMP dan SMA masih banyak yang belum mendapatkan akses pendidikan maksimal. Oleh karena itulah kami menjadikan urusan pendidikan ini sebagai prioritas pembangunan," katanya.
Yoyok-Joko sudah menyiapkan program pendidikan gratis untuk siswa SD dan SMP serta MI dan MTs, baik negeri maupun swasta.
Selain itu, kata dia, skema beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) yang sudah dijalankan saat menjadi anggota DPR RI 2019-2024 juga akan diturunkan di Kota Semarang.
Yoyok Sukawi juga menekankan pentingnya semangat kolaboratif dalam membangun Kota Semarang.
Makanya, ketika nantinya pasangan Yoyok-Joko terpilih sebagai wali kota dan wakil wali kota, berbagai pihak akan dilibatkan dalam merumuskan kebijakan.
"Termasuk juga melibatkan generasi Z dan milenial seperti adik-adik semua. Dengan semangat dan kreativitasnya, generasi muda memiliki peran penting dalam pembangunan. Maka inilah yang kami sebut sebagai kolaborasi," kata CEO PSIS itu, di hadapan mahasiswa.
Yoyok juga ingin menjadikan Kota Semarang lebih bermartabat dengan tata kelola pemerintahan yang transparan, akuntabel, dan responsif sehingga ASN sebagai pelaksana pelayanan publik harus menjunjung tinggi profesionalitas dan integritas.
"Program yang sudah baik dari pemerintah dan wali kota terdahulu akan kami lanjutkan, dan yang masih kurang kami perbaiki. Dengan semangat kolaboratif ini, mari bersama-sama membangun Kota Semarang Maju Bermartabat," katanya.
Pada forum diskusi itu, Yoyok juga mendapatkan sejumlah pertanyaan dan aspirasi dari mahasiswa mengenai ruang bagi kreativitas, akses lapangan kerja untuk "fresh graduate", dan berbagai persoalan generasi muda.
Satu persatu pertanyaan mahasiswa tersebut dijawabnya dengan menyebut sejumlah program, mulai program prakerja untuk "fresh graduate", memperbanyak ruang publik, memfasilitasi kreativitas anak muda, hingga akses WiFi gratis.