Karanganyar (ANTARA) - Kegiatan Layanan Paspor Gabungan Imigrasi Se-Jateng (Lapor Gayeng) Spektakuler, Sabtu (5/10), mendapat kunjungan istimewa dari Direktur Jenderal (Dirjen) Imigrasi Silmy Karim.
Tiba di De Tjolomadoe sebagai tempat kegiatan, Silmy langsung masuk menuju ke Sarkara Hall guna meninjau kegiatan pelayanan.
Dirjen Imigrasi didampingi Sekretaris Ditjen Imigrasi Sandi Andaryadi, Direktur Lalu Lintas Keimigrasian Felicia Sengky Ratna, Direktur Sistem dan Teknologi Informasi Keimigrasian Chicco Ahmad Muttaqin, Kadiv Keimigrasian Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah Is Edy Ekoputranto, dan seluruh Kepala Unit Pelaksana Teknis Imigrasi se-Jateng.
Kepada awak media, Dirjen Imigrasi mengatakan program Lapor Gayeng Spektakuler Chapter 3 di Jawa Tengah ini diselenggarakan dalam rangka Hari Kesaktian Pancasila.
Pemohon dari berbagai kota di Jawa Tengah datang langsung ke lokasi untuk memperoleh pelayanan paspor, tentu dengan berbagai macam latar belakang kebutuhannya, mengingat kuota yang disediakan sangat fantastis mencapai 2.024 permohonan.
Dengan banyaknya kuota tersebut, ia berharap program ini dapat dijadikan gambaran bahwa ekonomi Indonesia semakin membaik dari hari ke hari.
"Luar biasa Hari Kesaktian Pancasila diwujudkan oleh jajaran Imigrasi Jawa Tengah dengan program paspor simpatik dari berbagai daerah," kata Silmy Karim mengapresiasi.
"Tadi sempat berbincang-bincang dengan pemohon, ada yang mau haji ada yang mau liburan, ini mudah-mudahan menunjukkan ekonomi Indonesia semakin membaik dengan partisipasi masyarakat dalam permohonan paspor," lanjutnya.
Terdapat dua permohonan dalam kegiatan tersebut yakni permohonan paspor biasa dan permohonan paspor elektronik.
Silmy mengimbau kepada masyarakat apabila ingin membuat paspor untuk memilih yang paspor elektronik, karena manfaat yang diberikan lebih banyak daripada menggunakan paspor biasa.
"(Dari sisi keamanan) Kan ada chip sehingga bisa menyimpan data biometrik kita," ujarnya
"Dari sisi manfaat, berbagai negara mensyaratkan harus paspor elektronik sehingga akan mempermudah (pelayanan), kemudian ada kaitannya dengan permohonan visa (jangka waktu visa bisa lebih lama),"
"Kalau saya mengimbau ambil yang elektronik karena tentunya manfaatnya banyak, dan kalau misalnya hilang, paspornya itu tidak bisa digunakan oleh orang lain karena di dalamnya ada chip yang sesuai dengan data kita," terang Silmy sebelum mengakhiri kunjungannya.
Lapor Gayeng Spektakuler ini dilaksanakan selama 2 hari hingga besok Minggu (06/10) dengan mengolaborasikan enam Kantor Imigrasi dan 1 Rumah Detensi Imigrasi di Jawa Tengah, serta bekerja sama dengan Bank Mandiri dan Bank BSI.
Kegiatan serupa sebelumnya telah dilaksanakan di Mall Artos Magelang dan Weeskamer Kota Lama, Semarang. Ke depan, Lapor Gayeng juga akan merambah ke wilayah lain di Jawa Tengah.
Selain layanan paspor, Lapor Gayeng Spektakuler juga dirangkaikan dengan Sosialisasi Pencegahan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO). ***