Pekalongan (ANTARA) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Cabang Pekalongan, Jawa Tengah, terus mengoptimalkan transformasi mutu layanan melalui layanan digital sebagai upaya memudahkan peserta BPJS.
Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan Cabang Pekalongan Sri Mugirahayu di Pekalongan, Kamis, mengatakan bahwa dengan kemajuan digitalisasi yang semakin pesat, pihaknya telah mengembangkan layanan non-tatap muka untuk kemudahan peserta.
"Para pengguna layanan kini dipermudah dengan berbagai layanan yang tidak berbelit. Peserta dapat mengurus layanan administrasi dan permintaan informasi maupun keluhan dengan mudah," katanya.
Menurut dia, saat ini peserta tidak perlu datang ke kantor BPJS Kesehatan karena layanan dapat melalui kanal layanan yang dapat diakses melalui ponsel.
"Saat ini BPJS Kesehatan melakukan transformasi digital pelayanan, salah satunya dengan penggunaan antrean online termasuk cara mobile JKN dimana memberikan kemudahan kepada peserta pada saat akan berobat di fasilitas kesehatan," katanya.
Dia mengatakan, dalam satu dekade keberadaan BPJS Kesehatan kini pasien sudah tidak perlu antre lama di fasilitas kesehatan sehingga tidak perlu datang lebih awal untuk mendapatkan nomor antrean.
Bahkan, kata dia, selain antrean melalui mobil jaminan kesehatan nasional ada juga pelayanan konsultasi daring di fasilitas kesehatan tingkat pertama atau chat WhatsApp.
"Dengan semakin banyaknya kanal layanan yang dibuat, kami berharap peserta JKN dapat dengan mudah mengakses layanan sehingga kepuasan peserta dapat terus meningkat," katanya.
Sri Mugirahayu menyebutkan jumlah kepesertaan BPJS di wilayah cabang Pekalongan yang meliputi Kabupaten Batang, Kabupaten/Kota Pekalongan, dan Pemalang kini sudah mencapai 3,7 juta jiwa.
"Dari jumlah peserta tersebut, 314.941 orang biayanya ditanggung oleh pemerintah. Berdasar data awal September 2024, persentase warga yang terdaftar dan aktif mencapai 71,50 persen," katanya.
Baca juga: DJSN sebut BPJS Kesehatan berkontribusi pada pengembangan SDM