Kopi Temanggung yang makin semerbak dan mewangi
Harus menjaga mutu
Musiran, petani kopi di Desa Gemawang, Kecamatan Gemawang, menuturkan, petani kopi terutama kopi robusta di wilayahnya mendapatkan untung berlipat dengan kenaikan harga pada panen kali ini.
Selain harga jual yang tinggi, panen kopi tahun ini diperkirakan naik 30 persen dibandingkan pada tahun sebelumnya.
Harga jual kopi ditentukan oleh kualitas kopi itu sendiri. Jika kopi petik campur atau sering disebut dengan kopi kualitas asalan, harga jual tentu lebih rendah dibanding dengan kopi petik merah.
Meningkatnya kualitas kopi memang tidak hanya tergantung dari proses pascapanen, namun juga sangat tergantung dari perawatan dan pemilihan benih kopi yang teliti. Alhasil, selain kualitas baik, juga akan meningkatkan kuantitas saat panen.
Selama ini petani kopi robusta di wilayahnya sudah mulai memperhatikan budi daya. Dengan pemilihan benih yang bagus maka berimbas pada kualitas dan kuantitas kopi.
Dengan budi daya tanaman yang baik, dalam satu pohon kopi bisa menghasilkan sebanyak 10 kilogram kopi basah (kopi gelondong), bahkan bisa lebih manakala kondisi tanah, perawatan, dan pemupukan dilakukan secara berkelanjutan.
Oleh karena itu, petani kopi Temanggung tetap harus mempertahankan mutu karena selama ini kopi asal kabupaten berhawa sejuk ini dikenal sebagai kopi dengan kualitas terbaik.
Oleh karena itu, jangan sampai ketika harga jual kopi saat ini melambung, petani malah kurang lagi peduli dengan kualitas kopi demi hanya mengejar keuntungan sesaat.