Semarang (ANTARA) - Universitas Negeri Semarang (Unnes) resmi memiliki Dewan Penyantun Pendidikan, terdiri atas 14 pengusaha dan tokoh nasional yang memiliki kepedulian dan komitmen luar biasa untuk berkontribusi memajukan pendidikan tinggi di Tanah Air, khususnya Unnes.
Rektor Unnes Prof S Martono, di Semarang, Kamis, menjelaskan bahwa Surat Keputusan Nomor T/3309/UN37/HK.02/2024 tentang Dewan Penyantun kepada 14 tokoh tersebut telah diserahkan di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian di Jakarta.
Turut hadir dalam penyerahan SK tersebut, antara lain Ketua Majelis Wali Amanat Unnes Dr Hendrar Prihadi, Ketua Senat Akademik Universitas (SAU) Dr Sucipto, Sekretaris MWA Prof. Fathur Rokhman, serta Wakil Rektor II Unnes Prof Heri Yanto, Ph.D.
Dalam SK disebutkan bahwa tugas dan tanggung jawab Dewan Penyantun Pendidikan Unnes adalah memberikan pendanaan pendidikan bagi mahasiswa Universitas Negeri Semarang.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menjadi Penasihat Dewan Penyantun Unnes, adapun pengusaha nasional Gunawan Tjokro yang juga anggota Majelis Wali Amanat (MWA) Unnes didaulat menjadi Ketua.
Selain keduanya, terdapat 12 pengusaha nasional yang masuk menjadi anggota Dewan Penyantun Unnes, yakni Ivan Cokro Saputra, Harris Pranatajaya, Tony T. Hambali, Bachtiar Lasiman, Igianto Joe, Ridwan Rachmat, Santoso, Maria Elizabeth Juanita, David Atmadja, Stefanus Indrajaya, Jemmy Tamstil, dan Azalia.
Martono mengungkapkan bahwa Unnes sangat berterima kasih atas kepedulian para tokoh yang masuk dalam Dewan Penyantun tersebut.
Menurut dia, terbentuknya Dewan Penyantun Pendidikan Unnes merupakan bukti konkret partisipasi masyarakat dalam memajukan pendidikan tinggi, khususnya Unnes.
Sebelumnya, 14 tokoh tersebut telah berinisiatif menghimpun dana, dan hingga Senin (5/8) setidaknya telah terkumpul dana senilai Rp2,2 miliar yang akan disalurkan dalam bentuk beasiswa kepada mahasiswa Unnes.