Desa Japan Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mewakili Kabupaten Kudus untuk mengikuti ajang Gelar Desa Wisata Jateng yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Jateng.
"Sebelumnya, Desa Japan masuk ke dalam 10 besar desa wisata di Jateng pada tahun 2023. Untuk itulah, dengan pengalaman sebelumnya ditargetkan tahun ini bisa berprestasi lebih baik lagi," kata Kepala Bidang Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kudus Aflah di Kudus, Kamis.
Ia mengungkapkan Pemerintah Desa Japan juga sudah menyerahkan persyaratan untuk mengikuti lomba tersebut, mulai dari persyaratan administrasi hingga pembuatan video konten promosi paket wisata dan pengelolaan desa wisata, atraksi seni budaya dan kearifan lokal, ketersediaan homestay, dan toilet bersih, serta adanya cenderamata, digital dan konten kreatif.
Persyaratan lomba tersebut, kata dia, terakhir tanggal 4 Agustus 2024. Sedangkan tahapan selanjutnya merupakan seleksi administrasi dan video konten promosi.
"Jika lolos, maka akan dilanjutkan dengan pengecekan lapangan untuk melihat kondisi riil di lapangan untuk dipastikan kesesuaiannya dengan video konten yang dikirimkan," ujarnya.
Untuk bisa menjadi yang terbaik, kata dia, Disbudpar Kudus juga ikut mendampingi selama persiapan desa tersebut mengikuti lomba.
Karena persyaratan untuk bisa menang, harus mampu memenuhi 24 indikator sebagai desa wisata yang ditetapkan dalam Peraturan Gubernur Jateng.
"Di dalamnya, terdapat atraksi wisata, cenderamata, homestay, ketersediaan sumber daya manusia (SDM) yang ikut terlibat dalam pengelolaan desa wisata, kepengurusan kelompok sadar wisata, serta pemanfaatan teknologi informasi dalam promosi desanya," ujarnya.
Ia berharap Desa Japan bisa meraih prestasi terbaik sehingga bisa membawa nama baik Kota Kudus yang memiliki potensi wisata alam melimpah hingga potensi kuliner yang dikenal masyarakat di tanah air.
Sementara itu, Kepala Desa Japan Sigit Tri Harso mengakui optimistis desanya bisa berprestasi lebih baik lagi, setelah tahun lalu menempati 10 besar desa wisata terbaik di Jateng.
"Yang berbeda dengan tahun lalu, saat ini masyarakat memberikan dukungan penuh karena mereka mulai sadar bahwa desanya sebagai desa wisata perlu dukungan masyarakat juga," ujarnya.
Ketika nantinya lolos seleksi administrasi, pihaknya juga siap disurvei oleh tim juri. Baik soal atraksi budaya, bidang kuliner, digital, hingga kerajinan sudah dipersiapkan.