Sekda Banyumas: Jangan ada kekerasan dan perundungan dalam MPLS
Banyumas (ANTARA) - Sekretaris Daerah (Sekda) Banyumas, Jawa Tengah, Agus Nur Hadie mengingatkan semua pihak untuk tidak melakukan kekerasan dan perundungan dalam kegiatan pendidikan, khususnya pada Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) bagi peserta didik baru.
Dalam pembukaan kegiatan MPLS Jenjang SD/MI, SMP/MTS, dan SMK/SMK/MA Tingkat Kabupaten Banyumas Tahun Ajaran 2024/2025 yang dipusatkan di Lapangan Taman Kota Sumpiuh, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Senin, Sekda mengatakan masa pengenalan lingkungan sekolah sekarang berbeda dengan zaman dulu.
Saat sekarang, kata dia, sudah tidak ada dan tidak boleh ada lagi pengenalan sekolah yang diisi dengan kekerasan verbal, apalagi fisik kepada peserta didik baru.
"Cara lama dengan model teriak dan kekerasan sudah sangat ketinggalan zaman. Say big no to bullying (katakan tidak pada perundungan)," katanya.
Melalui kegiatan MPLS tersebut, pihak sekolah dapat mengajarkan anak-anak tentang bagaimana mereka bisa tumbuh menjadi pribadi yang adaptif dan inovatif.
Menurut dia, Kurikulum Merdeka yang diterapkan saat ini menjadi salah satu strategi untuk mendukung terwujudnya hal tersebut dan menciptakan sistem pendidikan yang lebih berkualitas.
Terkait dengan hal itu, dia mengharapkan seluruh sekolah yang ada di Kabupaten Banyumas bisa menjadi rumah yang ramah bagi anak serta menjadi contoh tempat yang mengedepankan rasa aman, saling menghargai, dan menjadi tempat anak untuk bertumbuh mengembangkan potensinya.
"Saya meyakini dengan keterlibatan dari seluruh lapisan masyarakat, kita dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang berkualitas dan tentunya bebas dari segala tindak kekerasan," katanya.
Dalam kesempatan tersebut Sekda mengapresiasi jajaran Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Banyumas yang telah terlibat dalam rangkaian proses penerimaan peserta didik baru di Kabupaten Banyumas, sehingga dapat berjalan dengan baik, lancar, dan sukses.
Ia pun mengucapkan selamat kepada peserta didik yang sejak hari Senin (22/7) telah memasuki fase baru dalam dunia pendidikan.
"Semoga di jenjang yang baru ini, juga menghadirkan hari baru, lingkungan baru, dan tentunya semangat baru dalam menimba ilmu," katanya
Sementara itu Kepala Disdik Kabupaten Banyumas Joko Wiyono mengatakan MPLS menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari Rangkaian Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).
Menurut dia, seluruh peserta didik yang telah dinyatakan diterima pada proses PPDB wajib mengikuti MPLS sebagai pintu gerbang awal memasuki proses pembelajaran untuk beradaptasi dengan lingkungan sekolah.
Ia mengharapkan melalui kegiatan MPLS yang dilaksanakan selama tiga hari secara luring di masing-masing sekolah dapat dikembangkan interaksi positif yang menumbuhkan karakter Pancasila.
"MPLS harus dikemas dengan cara yang mudah, murah, meriah, mencerdaskan, edukatif, kreatif, serta konstruktif agar sekolah bisa menjadi taman belajar yang menyenangkan dan siswa mampu meraih prestasi yang membanggakan," katanya.
Baca juga: MPLS SMPN di Kudus diwarnai deklarasi sekolah ramah anak
Dalam pembukaan kegiatan MPLS Jenjang SD/MI, SMP/MTS, dan SMK/SMK/MA Tingkat Kabupaten Banyumas Tahun Ajaran 2024/2025 yang dipusatkan di Lapangan Taman Kota Sumpiuh, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Senin, Sekda mengatakan masa pengenalan lingkungan sekolah sekarang berbeda dengan zaman dulu.
Saat sekarang, kata dia, sudah tidak ada dan tidak boleh ada lagi pengenalan sekolah yang diisi dengan kekerasan verbal, apalagi fisik kepada peserta didik baru.
"Cara lama dengan model teriak dan kekerasan sudah sangat ketinggalan zaman. Say big no to bullying (katakan tidak pada perundungan)," katanya.
Melalui kegiatan MPLS tersebut, pihak sekolah dapat mengajarkan anak-anak tentang bagaimana mereka bisa tumbuh menjadi pribadi yang adaptif dan inovatif.
Menurut dia, Kurikulum Merdeka yang diterapkan saat ini menjadi salah satu strategi untuk mendukung terwujudnya hal tersebut dan menciptakan sistem pendidikan yang lebih berkualitas.
Terkait dengan hal itu, dia mengharapkan seluruh sekolah yang ada di Kabupaten Banyumas bisa menjadi rumah yang ramah bagi anak serta menjadi contoh tempat yang mengedepankan rasa aman, saling menghargai, dan menjadi tempat anak untuk bertumbuh mengembangkan potensinya.
"Saya meyakini dengan keterlibatan dari seluruh lapisan masyarakat, kita dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang berkualitas dan tentunya bebas dari segala tindak kekerasan," katanya.
Dalam kesempatan tersebut Sekda mengapresiasi jajaran Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Banyumas yang telah terlibat dalam rangkaian proses penerimaan peserta didik baru di Kabupaten Banyumas, sehingga dapat berjalan dengan baik, lancar, dan sukses.
Ia pun mengucapkan selamat kepada peserta didik yang sejak hari Senin (22/7) telah memasuki fase baru dalam dunia pendidikan.
"Semoga di jenjang yang baru ini, juga menghadirkan hari baru, lingkungan baru, dan tentunya semangat baru dalam menimba ilmu," katanya
Sementara itu Kepala Disdik Kabupaten Banyumas Joko Wiyono mengatakan MPLS menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari Rangkaian Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).
Menurut dia, seluruh peserta didik yang telah dinyatakan diterima pada proses PPDB wajib mengikuti MPLS sebagai pintu gerbang awal memasuki proses pembelajaran untuk beradaptasi dengan lingkungan sekolah.
Ia mengharapkan melalui kegiatan MPLS yang dilaksanakan selama tiga hari secara luring di masing-masing sekolah dapat dikembangkan interaksi positif yang menumbuhkan karakter Pancasila.
"MPLS harus dikemas dengan cara yang mudah, murah, meriah, mencerdaskan, edukatif, kreatif, serta konstruktif agar sekolah bisa menjadi taman belajar yang menyenangkan dan siswa mampu meraih prestasi yang membanggakan," katanya.
Baca juga: MPLS SMPN di Kudus diwarnai deklarasi sekolah ramah anak