Magelang (ANTARA) - Program Bisnis Orientasi Sukses Pemuda Magelang (Bos Muda) untuk mengurangi pengangguran di kalangan pemuda dan menekan angka kemiskinan di Kota Magelang, kata Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Magelang Sarwo Imam Santosa.
"Bertujuan mengurangi pengangguran di kalangan pemuda dan menekan angka kemiskinan," katanya dalam rilis Bagian Prokompim Pemkot Magelang diterima di Magelang, Jumat.
Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz membuka kegiatan dalam Program Bos Muda 2024 di Pendopo Pengabdian Kompleks Rumah Dinas Wali Kota Magelang, Rabu (3/7). Program yang diinisiasi Disporapar Kota Magelang itu diikuti 73 peserta, sebagian besar pemuda berusia 16-30 tahun, warga ber-KTP dan berdomisili di daerah setempat.
Program ini, katanya, berlangsung selama satu tahun, mulai Juli 2024 hingga Juli 2025, diawali dengan pembukaan dan pelatihan perdana, dilanjutkan dengan pembekalan pola pikir, konseling, pelatihan teknis, pembuatan proposal bisnis, magang, dan praktik usaha.
Pola pelatihan kewirausahaan Bos Muda bersinergi secara pentahelix, yaitu pemerintah, pengusaha, akademisi, organisasi masyarakat, dan media.
Selama mengikuti program ini, para peserta didampingi beberapa pengusaha muda, di antaranya pengusaha kopi Arabika Kaliangkrik Rinto, pemilik Rumah Akrilik Magelang Fathur Rozaq, pengusaha fotografi dan pengurus HIPMI Andhika John Manggala, pemilik Elmer Living Bindy, pemilik LYF Official Kamala Luthfi.
Wali Kota Nur Aziz mengatakan tidak mudah bagi seseorang untuk mencapai predikat bos dalam dunia wirausaha karena membutuhkan perjuangan dan upaya keras dengan menghadapi berbagai tantangan.
"Menjadi pengusaha itu setidaknya ada tiga jalur, yakni talenta/bakat, belajar, dan perpaduan talenta serta belajar. Kalau sudah bakat dari lahir maka akan menjadi pengusaha, kemudian bisa dicapai dengan belajar dan perpaduan keduanya," ujarnya.
Pada kesempatan itu, ia berbagi pengalaman dan tips berwirausaha kepada para peserta kegiatan yang mayoritas akan memulai bisnis.
Menurut dia, untuk menjadi pengusaha harus memiliki guru yang selalu mendampingi.
"'Coach' atau guru itu penting sebagai tempat kita 'sharing' (berbagi), curhat, dan menemukan solusi dalam berwirausaha. Selain itu, jadi pengusaha juga harus berani gagal, jatuh bangun, jujur, dan disiplin, serta dermawan," katanya.