Pemkab Batang pastikan kesehatan daging kurban
Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, memastikan daging hewan kurban yang dibagikan pada masyarakat pada perayaan Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah bebas dari penyakit berbahaya seperti cacing hati serta penyakit mulut dan kuku.
Kepala Dinas Kelautan, Perikanan, dan Peternakan Kabupaten Batang Windu Suriadji di Batang, Selasa, mengatakan pihaknya telah menerjunkan petugas kesehatan hewan ke sejumlah rumah pemotongan hewan dan masjid untuk memastikan daging kurban bebas dari penyebaran cacing hati.
"Ya, kami lakukan pengecekan mulai dari jeroan sapi seperti hati yang rawan menjadi tempat perkembangbiakan cacing tersebut. Akan tetapi, dari hasil pemeriksaan, semuanya nihil dari penyakit cacing hati," katanya.
Pihaknya telah menyiagakan para mantri hewan untuk mengecek langsung kondisi hati sapi setelah hewan kurban tersebut disembelih.
Dia mengingatkan masyarakat tidak boleh meremehkan cacing hati pada hewan ternak karena jika dikonsumsi maka akan berdampak buruk bagi kesehatan.
"Jika makanan terkontaminasi cacing hati dampaknya bisa sakit perut, mual, dan muntah bahkan komplikasi," katanya.
Namun demikian, kata Windu Suriadji, dalam kegiatan pemeriksaan hewan kurban itu, pihaknya menemukan empat hewan kurban belum cukup umur dan satu dalam kondisi masih hamil.
"Dari hasil pemeriksaan antemorfem ada hewan kurban yang hamil dan belum cukup umur untuk disembelih. Kepada pengurus (takmir) masjid agar mengklarifikasi kepada sohibul kurban untuk menukarkan hewan ternak yang tidak memenuhi syarat untuk kurban itu," katanya.*
Kepala Dinas Kelautan, Perikanan, dan Peternakan Kabupaten Batang Windu Suriadji di Batang, Selasa, mengatakan pihaknya telah menerjunkan petugas kesehatan hewan ke sejumlah rumah pemotongan hewan dan masjid untuk memastikan daging kurban bebas dari penyebaran cacing hati.
"Ya, kami lakukan pengecekan mulai dari jeroan sapi seperti hati yang rawan menjadi tempat perkembangbiakan cacing tersebut. Akan tetapi, dari hasil pemeriksaan, semuanya nihil dari penyakit cacing hati," katanya.
Pihaknya telah menyiagakan para mantri hewan untuk mengecek langsung kondisi hati sapi setelah hewan kurban tersebut disembelih.
Dia mengingatkan masyarakat tidak boleh meremehkan cacing hati pada hewan ternak karena jika dikonsumsi maka akan berdampak buruk bagi kesehatan.
"Jika makanan terkontaminasi cacing hati dampaknya bisa sakit perut, mual, dan muntah bahkan komplikasi," katanya.
Namun demikian, kata Windu Suriadji, dalam kegiatan pemeriksaan hewan kurban itu, pihaknya menemukan empat hewan kurban belum cukup umur dan satu dalam kondisi masih hamil.
"Dari hasil pemeriksaan antemorfem ada hewan kurban yang hamil dan belum cukup umur untuk disembelih. Kepada pengurus (takmir) masjid agar mengklarifikasi kepada sohibul kurban untuk menukarkan hewan ternak yang tidak memenuhi syarat untuk kurban itu," katanya.*