Solo (ANTARA) - Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka mengatakan pencemaran Sungai Bengawan Solo yang sering terjadi memerlukan kepedulian Gubernur Jawa Tengah untuk penyelesaiannya.
"Itu nanti jadi perhatian utama untuk gubernur berikutnya ya," katanya di Solo, Jawa Tengah, Rabu.
Ia mengatakan dalam penyelesaiannya membutuhkan keterlibatan daerah-daerah sekitar Kota Solo, mengingat pencemaran berasal dari industri sekitar.
"Sekali lagi, itu perlu kerja sama dengan kabupaten-kabupaten sekitar. Itu dari Sukoharjo ya, itu pewarna kain," katanya.
Terkait hal itu, pihaknya juga berencana untuk menindaklanjuti, mengingat sebagian kebutuhan air baku masyarakat Solo diambilkan melalui Bengawan Solo.
"Nanti kami tindaklanjuti secepatnya ya," katanya.
Sebelumnya, tepatnya Selasa (21/5) Instalasi Pengolahan Air (IPA) Semanggi Solo berhenti beroperasi sementara akibat tercemar limbah etanol dan tekstil.
Staf IPA Semanggi Purnomo mengatakan air yang seharusnya diolah IPA Semanggi mulai tercemar pukul 11.00 WIB. Sedangkan operasional dihentikan mulai pukul 12.00 WIB.
"Air tercemar dari limbah pabrik di Sukoharjo. Sedangkan limbah etanol masuknya dari Kali Samin menuju Bengawan Solo, kalau tekstil langsung dibuang ke Sungai Bengawan Solo," katanya.
Ia mengatakan operasional dihentikan, karena berdampak pada air yang tidak memenuhi baku mutu.
Berita Terkait
Gibran apresiasi penghargaan kota toleransi dari VOPI untuk Solo
Kamis, 13 Juni 2024 9:56 Wib
Gibran garap 24 titik infrastruktur di Solo
Sabtu, 8 Juni 2024 12:50 Wib
Gibran sebut partisipasi warga penting sukseskan Pilkada Surakarta
Sabtu, 8 Juni 2024 6:14 Wib
Partai Gerindra minta kandidat lanjutkan program baik Gibran
Jumat, 7 Juni 2024 9:10 Wib
Dinas keluhkan anggaran, Gibran pastikan penyelenggaraan kegiatan olahraga sesuai rencana
Rabu, 5 Juni 2024 5:24 Wib
Uji coba makan siang gratis oleh sejumlah pihak, ini tanggapan Gibran
Selasa, 4 Juni 2024 15:19 Wib
Menparekraf siapkan usulkan Solo ke UN sebagai City of Gastronomy
Senin, 3 Juni 2024 7:20 Wib
Solo, dari kota budaya menuju metropolitan baru
Sabtu, 1 Juni 2024 7:08 Wib