Menpora sebut Paralympic Training Center dapat memicu atlet berprestasi
Karanganyar (ANTARA) - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Ario Bimo Nandito Ariotedjo menyebutkan dimulainya pembangunan Paralympic Training Center di Kabupaten Karanganyar, Jawa tengah diharapkan dapat memicu dan memacu potensi para atlet paralympic untuk terus menjadi juara.
"Kami berharap fasilitas itu dapat memicu dan memacu potensi para atlet paralympic untuk terus menjadi juara jadi kebanggaan Bangsa Indonesia di mata Dunia," kata Menpora di sela dimulai pembangunan Paralympic Training Center di Kabupaten Karanganyar, Jumat.
Menpora mengatakan pihaknya harus meningkatkan pencapaian Indonesia yang sukses mengunci peringkat enam pada ajang Asian Para Games 2023 di Hangzou China. Pada saat itu, Indonesia melampaui target dan membawa pulang 29 medali emas, 30 Perak, dan 26 perunggu.
"Hal ini tentu pencapaian luar biasa. Namun, kami jangan merasa puas, perlu banyak latihan dan bekerja keras," kata Menpora.
Pihaknya berkolaborasi dengan NPC Indonesia dan tentunya kementerian dan lembaga terkait untuk mempersiapkan segala kebutuhan atlet paralympic agar mereka bisa nyaman berlatih menuju kemenangan.
"Saya mewakili generasi muda juga ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya, Bapak Presiden Joko Widodo dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, yang telah memastikan setiap sudut pembangunan Paralympic Training Center ini, dapat dikerjakan sebaik-baiknya. Prioritas pembangunan Paralympic Training Center berfokus pada sarana delapan cabang olahraga yang meliputi atletik, renang, Boccia, menembak, tenis meja, batminton, Judo dan angkat berat.
Selain itu, Menpora berharap Kemenpora dan Kementerian PUPR juga bisa mendukung adanya pembangunan sarana prasarana laboratorium Sport Science untuk memberikan pondasi bagi para mendukung olahraga dalam membuat perencanaan latihan efektif bagi para atlet Paralympic.
"Kami yakin Karanganyar Paralympic Training Center akan menjadi simbol perjuangan bagi kita semua. Simbol yang akan melawan segala stigma yang menyudutkan teman-teman disabilitas sebagai kaum yang tidak normal atau kaum yang tidak berdaya. Bagi Kemenpora teman-teman disabilitas adalah di atas normal kaum yang berani menerobos batas kelompok yang selalu berkarya dan bekerja keras," katanya.
Kaum disabilitas adalah inspirasi bagia setiap pemuda pemudi di negara yang dicintai. Pembangunan Paralympic Training Center di Kabupaten Karanganyar mengadopsi dari Korea Selatan. Pembangunan itu, untuk atlet NPC, merupakan salah satu sejarah olahraga Indonesia dan membanggakan di kancah internasional.
Ketua NPC Indonesia Senny Marbun mengatakan sangat bersyukur Pemerintah mulai membangunkan Paralympic Training Center bagi atlet-atlet NPC. Para atlet NPC siap berlatih keras untuk menghadapi Paralympic 2024 di Paris.
"Kami targetkan dapat dua emas di Paralympic Paris 2024," katanya.
"Kami berharap fasilitas itu dapat memicu dan memacu potensi para atlet paralympic untuk terus menjadi juara jadi kebanggaan Bangsa Indonesia di mata Dunia," kata Menpora di sela dimulai pembangunan Paralympic Training Center di Kabupaten Karanganyar, Jumat.
Menpora mengatakan pihaknya harus meningkatkan pencapaian Indonesia yang sukses mengunci peringkat enam pada ajang Asian Para Games 2023 di Hangzou China. Pada saat itu, Indonesia melampaui target dan membawa pulang 29 medali emas, 30 Perak, dan 26 perunggu.
"Hal ini tentu pencapaian luar biasa. Namun, kami jangan merasa puas, perlu banyak latihan dan bekerja keras," kata Menpora.
Pihaknya berkolaborasi dengan NPC Indonesia dan tentunya kementerian dan lembaga terkait untuk mempersiapkan segala kebutuhan atlet paralympic agar mereka bisa nyaman berlatih menuju kemenangan.
"Saya mewakili generasi muda juga ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya, Bapak Presiden Joko Widodo dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, yang telah memastikan setiap sudut pembangunan Paralympic Training Center ini, dapat dikerjakan sebaik-baiknya. Prioritas pembangunan Paralympic Training Center berfokus pada sarana delapan cabang olahraga yang meliputi atletik, renang, Boccia, menembak, tenis meja, batminton, Judo dan angkat berat.
Selain itu, Menpora berharap Kemenpora dan Kementerian PUPR juga bisa mendukung adanya pembangunan sarana prasarana laboratorium Sport Science untuk memberikan pondasi bagi para mendukung olahraga dalam membuat perencanaan latihan efektif bagi para atlet Paralympic.
"Kami yakin Karanganyar Paralympic Training Center akan menjadi simbol perjuangan bagi kita semua. Simbol yang akan melawan segala stigma yang menyudutkan teman-teman disabilitas sebagai kaum yang tidak normal atau kaum yang tidak berdaya. Bagi Kemenpora teman-teman disabilitas adalah di atas normal kaum yang berani menerobos batas kelompok yang selalu berkarya dan bekerja keras," katanya.
Kaum disabilitas adalah inspirasi bagia setiap pemuda pemudi di negara yang dicintai. Pembangunan Paralympic Training Center di Kabupaten Karanganyar mengadopsi dari Korea Selatan. Pembangunan itu, untuk atlet NPC, merupakan salah satu sejarah olahraga Indonesia dan membanggakan di kancah internasional.
Ketua NPC Indonesia Senny Marbun mengatakan sangat bersyukur Pemerintah mulai membangunkan Paralympic Training Center bagi atlet-atlet NPC. Para atlet NPC siap berlatih keras untuk menghadapi Paralympic 2024 di Paris.
"Kami targetkan dapat dua emas di Paralympic Paris 2024," katanya.