Upgris terjunkan mahasiswa KKN di lokasi banjir Demak
Semarang (ANTARA) - Universitas PGRI Semarang (Upgris) menerjunkan sebanyak 1.649 mahasiswa untuk melakukan kuliah kerja nyata (KKN), di antaranya di lokasi banjir di Kabupaten Demak dan Grobogan, Jawa Tengah.
Rektor Upgris Dr. Sri Suciati, di Semarang, Jumat, menyampaikan bahwa KKN merupakan momentum bagi mahasiswa untuk terjun langsung ke masyarakat, sekaligus menerapkan ilmu yang diperoleh saat kuliah.
"Ini (KKN, red.) saatnya mahasiswa mengimplementasikan ilmunya di lapangan," katanya, saat menyampaikan arahan pada pelepasan KKN mahasiswa, di Balairung Upgris, Semarang.
Menurut dia, karya nyata mahasiswa tentunya sangat dibutuhkan masyarakat, terutama mereka yang menjadi korban terdampak bencana, seperti banjir di Demak dan Grobogan.
Di daerah yang terdampak banjir, kata dia, mahasiswa akan melaksanakan program KKN dengan tema utama adalah kebersihan dan kesehatan.
"Saudara-saudara pasti ditunggu di sana untuk memulihkan keadaan setelah banjir," katanya.
Bencana banjir mulanya menerjang Kabupaten Grobogan, kemudian berlanjut ke Kabupaten Demak dan Kudus akibat jebolnya tanggul Sungai Wulan dan saat yang masih berlangsung meski telah berangsur surut.
Saat ini, banjir masih menggenangi rumah warga di Demak, dan ribuan masyarakat juga masih berada di lokasi pengungsian.
Sementara itu, Ketua KKN Upgris Arisul Ulumuddin menyebutkan bahwa para mahasiswa tersebut akan menjalankan KKN yang tersebar di sembilan kabupaten/kota di Jateng.
Selain itu, kata dia, ada juga mahasiswa dari luar pulau Jawa yang melaksanakan KKN di desa masing-masing yang tersebar di Aceh, NTB, NTT, Sulawesi Tengah, dan beberapa provinsi lain di Indonesia.
Para mahasiswa KKN itu bakal menjalankan program dengan ragam bidang yang berlainan, di antaranya literasi pendidikan, kesehatan, kewirausahaan, lingkungan, pariwisata lokal, hingga penurunan dan edukasi stunting.
"Pelaksanaan kuliah kerja nyata akan diakhiri dengan ekspo dan berbagai lomba di tingkat kecamatan. Harapannya mereka maksimal mengabdikan ilmunya di masyarakat," pungkasnya.
Baca juga: PJ Gubernur Jateng : Tanggul jebol di Demak sudah ditutup
Rektor Upgris Dr. Sri Suciati, di Semarang, Jumat, menyampaikan bahwa KKN merupakan momentum bagi mahasiswa untuk terjun langsung ke masyarakat, sekaligus menerapkan ilmu yang diperoleh saat kuliah.
"Ini (KKN, red.) saatnya mahasiswa mengimplementasikan ilmunya di lapangan," katanya, saat menyampaikan arahan pada pelepasan KKN mahasiswa, di Balairung Upgris, Semarang.
Menurut dia, karya nyata mahasiswa tentunya sangat dibutuhkan masyarakat, terutama mereka yang menjadi korban terdampak bencana, seperti banjir di Demak dan Grobogan.
Di daerah yang terdampak banjir, kata dia, mahasiswa akan melaksanakan program KKN dengan tema utama adalah kebersihan dan kesehatan.
"Saudara-saudara pasti ditunggu di sana untuk memulihkan keadaan setelah banjir," katanya.
Bencana banjir mulanya menerjang Kabupaten Grobogan, kemudian berlanjut ke Kabupaten Demak dan Kudus akibat jebolnya tanggul Sungai Wulan dan saat yang masih berlangsung meski telah berangsur surut.
Saat ini, banjir masih menggenangi rumah warga di Demak, dan ribuan masyarakat juga masih berada di lokasi pengungsian.
Sementara itu, Ketua KKN Upgris Arisul Ulumuddin menyebutkan bahwa para mahasiswa tersebut akan menjalankan KKN yang tersebar di sembilan kabupaten/kota di Jateng.
Selain itu, kata dia, ada juga mahasiswa dari luar pulau Jawa yang melaksanakan KKN di desa masing-masing yang tersebar di Aceh, NTB, NTT, Sulawesi Tengah, dan beberapa provinsi lain di Indonesia.
Para mahasiswa KKN itu bakal menjalankan program dengan ragam bidang yang berlainan, di antaranya literasi pendidikan, kesehatan, kewirausahaan, lingkungan, pariwisata lokal, hingga penurunan dan edukasi stunting.
"Pelaksanaan kuliah kerja nyata akan diakhiri dengan ekspo dan berbagai lomba di tingkat kecamatan. Harapannya mereka maksimal mengabdikan ilmunya di masyarakat," pungkasnya.
Baca juga: PJ Gubernur Jateng : Tanggul jebol di Demak sudah ditutup