Pemprov Jateng optimistis investasi tak terpengaruh tahun politik
Semarang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) optimistis kinerja investasi pada tahun ini tidak akan terpengaruh dengan tahun politik, seiring penyelenggaraan pemilihan umum dan pilkada serentak.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Jateng Sakina Rosellasari, saat dikonfirmasi di Semarang, Selasa, menyampaikan optimismenya atas investasi tahun ini.
"Mengenai 'kekhawatiran' tahun politik, perlu kami sampaikan bahwa pada Januari ini saja sudah menerima kunjungan (calon investor) China minggu lalu, minggu depan ada," katanya.
Kedatangan calon investor itu, kata dia lagi, bermaksud untuk melakukan relokasi maupun pengembangan industri yang sudah ada di beberapa provinsi dengan pola penanaman modal asing (PMA).
"Mereka (calon investor, Red.) menyatakan bahwa Jateng, selain lokasinya strategis, juga memiliki daya tarik investasi. Infrastrukturnya, sarana prasarana, SDM dan pendukungnya, dan yang penting hubungan industrial yang harmonis," katanya pula.
Sakina pun menyempatkan berdiskusi dengan para calon investor tersebut mengenai kemungkinan adanya kekhawatiran seiring tahun politik, tetapi mereka mengaku tidak memiliki kekhawatiran.
Para calon investor, kata dia, justru menyampaikan kekhawatiran untuk berinvestasi di beberapa negara lainnya yang dinamika politiknya sering berdampak dengan perubahan regulasi, berbeda dengan di Indonesia.
"Mereka merasa, dibandingkan negara lain, Kalau di Indonesia, regulasinya boleh dikatakan 'settle' dan tidak terlalu berpengaruh. Mereka menyatakan tidak khawatir dengan tahun politik, pemilu," katanya.
Sebelumnya, DPM-PTSP Jateng mencatat realisasi investasi sepanjang 2023 yang mencapai Rp77,02 triliun, atau naik 12,59 persen dari tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp68,41 triliun.
Sepanjang empat triwulan 2023, investasi sektor PMDN mencapai Rp32,98 triliun, UMKM sebesar Rp20,9 triliun, sedangkan PMA mencatatkan investasi sebesar Rp23,14 triliun.
Baca juga: Kawasan Pantura Jateng favorit tujuan investasi
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Jateng Sakina Rosellasari, saat dikonfirmasi di Semarang, Selasa, menyampaikan optimismenya atas investasi tahun ini.
"Mengenai 'kekhawatiran' tahun politik, perlu kami sampaikan bahwa pada Januari ini saja sudah menerima kunjungan (calon investor) China minggu lalu, minggu depan ada," katanya.
Kedatangan calon investor itu, kata dia lagi, bermaksud untuk melakukan relokasi maupun pengembangan industri yang sudah ada di beberapa provinsi dengan pola penanaman modal asing (PMA).
"Mereka (calon investor, Red.) menyatakan bahwa Jateng, selain lokasinya strategis, juga memiliki daya tarik investasi. Infrastrukturnya, sarana prasarana, SDM dan pendukungnya, dan yang penting hubungan industrial yang harmonis," katanya pula.
Sakina pun menyempatkan berdiskusi dengan para calon investor tersebut mengenai kemungkinan adanya kekhawatiran seiring tahun politik, tetapi mereka mengaku tidak memiliki kekhawatiran.
Para calon investor, kata dia, justru menyampaikan kekhawatiran untuk berinvestasi di beberapa negara lainnya yang dinamika politiknya sering berdampak dengan perubahan regulasi, berbeda dengan di Indonesia.
"Mereka merasa, dibandingkan negara lain, Kalau di Indonesia, regulasinya boleh dikatakan 'settle' dan tidak terlalu berpengaruh. Mereka menyatakan tidak khawatir dengan tahun politik, pemilu," katanya.
Sebelumnya, DPM-PTSP Jateng mencatat realisasi investasi sepanjang 2023 yang mencapai Rp77,02 triliun, atau naik 12,59 persen dari tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp68,41 triliun.
Sepanjang empat triwulan 2023, investasi sektor PMDN mencapai Rp32,98 triliun, UMKM sebesar Rp20,9 triliun, sedangkan PMA mencatatkan investasi sebesar Rp23,14 triliun.
Baca juga: Kawasan Pantura Jateng favorit tujuan investasi