Densus 88 geledah rumah terduga teroris di Solo
Solo (ANTARA) - Personel Densus 88 Antiteror Polri menggeledah rumah seorang terduga teroris di RT 06/RW 03 Kampung Kenting, Kelurahan Mojo, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo, Jawa Tengah, Kamis.
Densus 88 melakukan penggeledahan di rumah milik terduga teroris tersebut setelah mengamankan seorang warga berinisial M (50), usai shalat Subuh di masjid setempat.
Ketua RW 03 Kelurahan Mojo, Sulityono, mengatakan dirinya diberitahu polisi untuk merapat ke lokasi RT 06 di dekat tanggul Kelurahan Mojo, Pasar Kliwon. Namun, dia tidak mengetahui penangkapan saudara M yang terjadi selepas shalat Subuh.
"Saya kemudian ketemu anggota Densus 88 yang menanyakan rumahnya M. Saya kemudian merapat ke lokasi rumah M yang dalam kondisi tertutup," katanya.
Dia kemudian menanyakan rumah M kepada warga setempat dan diberitahu bahwa istri M adalah seorang guru TK. Personel Linmas kemudian menjemput istri M untuk keperluan penggeledahan rumahnya oleh personel Densus 88.
Personel Densus 88 menggeledah rumah terduga teroris M sekitar satu jam dan mengamankan sejumlah barang, antara lain pisau, pedang, golok, dua buku, senapan angin, puluhan gotri, tiga busur panah, enam anak panah, dan metal detektor. Ada sekitar 11 barang bukti yang diamankan personel Densus 88.
Dari informasi warga setempat, M setiap hari berjualan aksesoris telepon seluler di Pasar Klitikan. Perilaku M selama di lingkungan kampung juga biasa-biasa saja sehingga warga setempat kaget ketiga M ditangkap Densus 88.
"Saya sering ketemu M, orangnya terbuka dan istrinya juga begitu. Sehingga warga kaget kenapa dia terlibat itu. Dia ditangkap di dekat rumahnya usai shalat Subuh," kata Suprapto, seorang Warga Kampung Kenting, tetangga M.
Selain di Solo, personel Densus 88 Antiteror Polri juga menangkap lima orang terduga teroris di Sukoharjo, tiga orang di Boyolali, dan satu orang lainnya di Karanganyar.
Kepala Kepolisian Resor Boyolali Ajun Komisaris Besar Polisi Petrus Parningotan Silalahi saat dikonfirmasi terpisah membenarkan kejadian penangkapan tersebut dan menyebut ada tiga lokasi penggeledahan di tempat tinggal terduga teroris, yakni di Kecamatan Sambi, Simo, dan Klego Boyolali.
Menurut Kapolres, tiga orang terduga teroris yang ditangkap personel Densus 88 itu masing-masing di Kecamatan Sambi, Simo, dan Klego.
"Penangkapan ketiga orang tersebut dilakukan oleh Densus 88, Polres Boyolali hanya membantu pengamanan di lokasi. Tim Inafis Polres Boyolali juga dilibatkan dalam membantu mengecek ke lokasi," katanya.
Densus 88 melakukan penggeledahan di rumah milik terduga teroris tersebut setelah mengamankan seorang warga berinisial M (50), usai shalat Subuh di masjid setempat.
Ketua RW 03 Kelurahan Mojo, Sulityono, mengatakan dirinya diberitahu polisi untuk merapat ke lokasi RT 06 di dekat tanggul Kelurahan Mojo, Pasar Kliwon. Namun, dia tidak mengetahui penangkapan saudara M yang terjadi selepas shalat Subuh.
"Saya kemudian ketemu anggota Densus 88 yang menanyakan rumahnya M. Saya kemudian merapat ke lokasi rumah M yang dalam kondisi tertutup," katanya.
Dia kemudian menanyakan rumah M kepada warga setempat dan diberitahu bahwa istri M adalah seorang guru TK. Personel Linmas kemudian menjemput istri M untuk keperluan penggeledahan rumahnya oleh personel Densus 88.
Personel Densus 88 menggeledah rumah terduga teroris M sekitar satu jam dan mengamankan sejumlah barang, antara lain pisau, pedang, golok, dua buku, senapan angin, puluhan gotri, tiga busur panah, enam anak panah, dan metal detektor. Ada sekitar 11 barang bukti yang diamankan personel Densus 88.
Dari informasi warga setempat, M setiap hari berjualan aksesoris telepon seluler di Pasar Klitikan. Perilaku M selama di lingkungan kampung juga biasa-biasa saja sehingga warga setempat kaget ketiga M ditangkap Densus 88.
"Saya sering ketemu M, orangnya terbuka dan istrinya juga begitu. Sehingga warga kaget kenapa dia terlibat itu. Dia ditangkap di dekat rumahnya usai shalat Subuh," kata Suprapto, seorang Warga Kampung Kenting, tetangga M.
Selain di Solo, personel Densus 88 Antiteror Polri juga menangkap lima orang terduga teroris di Sukoharjo, tiga orang di Boyolali, dan satu orang lainnya di Karanganyar.
Kepala Kepolisian Resor Boyolali Ajun Komisaris Besar Polisi Petrus Parningotan Silalahi saat dikonfirmasi terpisah membenarkan kejadian penangkapan tersebut dan menyebut ada tiga lokasi penggeledahan di tempat tinggal terduga teroris, yakni di Kecamatan Sambi, Simo, dan Klego Boyolali.
Menurut Kapolres, tiga orang terduga teroris yang ditangkap personel Densus 88 itu masing-masing di Kecamatan Sambi, Simo, dan Klego.
"Penangkapan ketiga orang tersebut dilakukan oleh Densus 88, Polres Boyolali hanya membantu pengamanan di lokasi. Tim Inafis Polres Boyolali juga dilibatkan dalam membantu mengecek ke lokasi," katanya.