Magelang (ANTARA) - Kegiatan Ruwat Rawat Borobudur hibahkan 1.000 buku dalam mengawali peluncuran "Ruwat Rawat Borobudur ke-22 tahun 2024" di halaman Candi Borobudur sisi barat.
Penggagas Ruwat Rawat Borobudur Sucoro di Magelang, Jawa Tengah, Minggu, menyampaikan pihaknya membagikan 1.000 buku ke sejumlah perpustakaan dalam rangka kegiatan Ruwat Rawat Borobudur ke-22.
Sebanyak delapan buku yang dibagikan tersebut berjudul Dari Luar Pagar Taman Borobudur, Bumi Karma Borobudur, Harmoni Kehidupan dalam Ruwt Rawat Borobudur, Imajinasi Peradaban Borobudur dari Masa ke Masa, Sinau Maca Kahanan, Ajar Kanthi Nalar, Pustaka Aksara Borobudur, dan Pesan Alam Dalam Bumi Karma Borobudur.
Ia menyampaikan kegiatan Ruwat Rawat Borobudur dimulai pada 21 Januari 2024 sampai 30 September 2024.
Sucoro menyampaikan pada tahun-tahun sebelumnya dalam kegiatan ini selalu membagikan sayuran kepada masyarakat. Tahun ini agak sedikit berbeda, karena selama 22 tahun itu pihaknya mencatat banyak peristiwa yang terjadi, terutama dengan perubahan-perubahan pengelolaan Candi Borobudur.
"Alhamdulillah semua perubahan itu kami catat, semoga perubahan-perubahan itu menginspirasi, tentunya pada pengambil kebijakan pengelolaan Borobudur," katanya.
Dia mencoba membuat buku dan dibagikan ke sejumlah perpustakaan dengan harapan menginspirasi pada generasi muda untuk peduli pada pelestarian Candi Borobudur.
Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah 10, Manggar Sariayuati menyampaikan selamat atas terlaksananya Ruwat Rawat Borobudur ke-22.
"Jadi ini pencapaian yang luar biasa, perjalanan panjang membuktikan konsistensi dari teman-teman ini untuk melakukan kegiatan dimana ruwat rawat ini merupakan suatu upaya untuk pelestarian Candi Borobudur dari segi spiritual, dari segi budaya," katanya.
Kegiatan itu merupakan upaya kolaborasi antara pemerintah dengan masyarakat dalam pelestarian, tidak hanya fisik candi Borobudur.
"Sebenarnya kita itu melestarikan fisik candinya untuk melestarikan nilai-nilai di dalamnya. Jadi masyarakat di sini berhak untuk menginterpretasi budaya-budaya yang ada di sekitar Borobudur, kemudian mengapresiasi Candi Borobudur ini berdasarkan kebudayaan yang saat ini berkembang di sekitar sini," katanya.
Berita Terkait
13 finalis ikuti kompetisi opini dalam Ruwat Rawat Borobudur
Kamis, 15 Agustus 2024 10:24 Wib
Semen Gresik hadiri pentas pewayangan Sedulur Sikep Samin Klopoduwur Kabupaten Blora
Selasa, 6 Agustus 2024 18:40 Wib
Petani Kledung gelar Ruwat Rigen, jelang panen tembakau
Sabtu, 27 Juli 2024 22:34 Wib
Bupati Purbalingga : Grebeg Suran wujud pelestarian budaya lokal
Sabtu, 27 Juli 2024 16:29 Wib
Pj Bupati Banyumas: Tradisi ruwat sukerta harus dilestarikan
Minggu, 7 Juli 2024 17:12 Wib
Tradisi ruwat agung warga Sedulur Sikep peroleh Hak Kekayaan Intelektual
Rabu, 3 Juli 2024 6:16 Wib
Relawan gotong royong bersihkan trotoar MEC dan Kirab Ruwat Bumi
Selasa, 3 Oktober 2023 17:22 Wib
Menengok tradisi ruwat bumi ala "Cartoon Village Sidareja" di Purbalingga
Senin, 7 Agustus 2023 7:40 Wib