Semarang (ANTARA) - Pemerintah Kota Semarang mengatakan bahwa hasil kerukan sedimentasi di Sungai Banjir Kanal Timur (BKT) Semarang akan dikirim ke wilayah Tambaklorok, tetapi harus menunggu kering.
"Pengangkutannya harus dilakukan secara bertahap," kata Kepala Bidang Sumber Daya Air dan Drainase Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang Mochamad Hisam Ashari, di Semarang, Kamis.
Hal tersebut disampaikannya menanggapi kekhawatiran warga sekitar terkait endapan sedimentasi hasil pengerukan yang masih ditempatkan di tepi bantaran Sungai BKT akan meluber ketika banjir.
Hisam menjelaskan bahwa Pemkot Semarang bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana untuk pengerukan sedimentasi Sungai BKT menanggulangi banjir.
Menurut dia, pengerukan endapan itu merupakan upaya normalisasi Sungai BKT yang telah mengalami pendangkalan sehingga mengurangi daya tampung air dan menyebabkan air meluap ke luar.
"Sampai saat ini proses pengerukan masih terus berjalan dan dikerjakan oleh kawan-kawan BBWS Pemali Juana. Proses pengerukan membutuhkan waktu dan proses yang tidak sebentar," katanya.
Dikatakannya, pengerukan dilakukan dengan menggunakan alat-alat berat pada sedimentasi atau endapan di sungai yang menjadi bagian strategi pengendalian banjir sejak zaman kolonial Belanda tersebut.
Untuk sedimentasi hasil kerukan Sungai BKT, kata dia, tidak bisa langsung dibuang atau diangkut karena masih dalam kondisi basah sehingga perlu diendapkan di pinggir sungai.
"Dikhawatirkan, kalau (sedimentasi) langsung dibuang akan berceceran di jalan dan membahayakan para pemakai jalan," katanya.
Setelah melalui proses pengeringan, kata dia, sedimentasi hasil pengerukan sungai BKT akan dikirim ke Tambaklorok dan wilayah-wilayah lain yang membutuhkan secara bertahap.
Hisam meminta masyarakat tidak perlu khawatir karena pengerukan dilakukan untuk menambah penampang basah sungai sehingga debit sungai tidak akan sampai ke timbunan sedimentasi yang diendapkan.
Baca juga: Pembongkaran kios PKL Sungai BKT dilanjutkan
Berita Terkait
![Pemkab Kudus siapkan Rp9,14 miliar bangun drainase cegah banjir](https://img.antaranews.com/cache/160x107/2024/07/23/jalan-ahmad-dahlan.jpg)
Pemkab Kudus siapkan Rp9,14 miliar bangun drainase cegah banjir
Selasa, 23 Juli 2024 14:21 Wib
![Pemkot Pekalongan evaluasi program penuntasan stunting](https://img.antaranews.com/cache/160x107/2024/07/22/Afzan-wali-kota_1.jpg)
Pemkot Pekalongan evaluasi program penuntasan stunting
Selasa, 23 Juli 2024 5:53 Wib
![Viral](https://img.antaranews.com/cache/160x107/2024/07/16/surfing-bkb.jpg)
Viral "surfing" di Banjir Kanal Barat, ini pesan Mbak Ita
Rabu, 17 Juli 2024 11:11 Wib
![Prakiraan cuaca Jawa Tengah hari ini, waspada dampak hujan deras](https://img.antaranews.com/cache/160x107/2024/07/06/1711406496744_copy_2160x1390.jpg)
Prakiraan cuaca Jawa Tengah hari ini, waspada dampak hujan deras
Sabtu, 6 Juli 2024 8:42 Wib
![DPU Semarang setiap hari bersihkan saluran di 40 lokasi](https://img.antaranews.com/cache/160x107/2024/06/21/1000214786.jpg)
DPU Semarang setiap hari bersihkan saluran di 40 lokasi
Sabtu, 22 Juni 2024 11:44 Wib
![Jembatan Nogososro dibangun mulai pekan depan](https://img.antaranews.com/cache/160x107/2024/06/20/jembatan-nogososro.jpg)
Jembatan Nogososro dibangun mulai pekan depan
Jumat, 21 Juni 2024 6:00 Wib
![BRI Peduli salurkan bantuan bagi warga terdampak banjir di Luwu Utara dan Tanah Laut](https://img.antaranews.com/cache/160x107/2024/06/14/bri1462024-2.jpg)
BRI Peduli salurkan bantuan bagi warga terdampak banjir di Luwu Utara dan Tanah Laut
Jumat, 14 Juni 2024 19:38 Wib
![Atasi banjir Semarang ,](https://img.antaranews.com/cache/160x107/2024/06/01/wawan.jpg)
Atasi banjir Semarang , "Mas Wawan" siapkan program Sabuk Semarang
Minggu, 2 Juni 2024 13:04 Wib