Gas bumi mulai mengalir ke Kawasan Industri Kendal
Semarang (ANTARA) - Gas bumi dari pipa transmisi gas bumi ruas Cirebon-Semarang tahap I (Cisem-1) mulai mengalir ke Kawasan Industri Kendal (KIK) dan pengaliran gas bumi atau gas-in berlangsung Jumat (17/11).
Direktur Jenderal Minyak Dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Tutuka Ariadji ikut menyaksikan gas-in proyek strategis pemerintah sebagai milestone pengembangan industri gas bumi nasional yang pembangunan pipa transmisi gas Cisem-1 dengan pembiayaan APBN tersebut.
"Pipa Cisem adalah Proyek Strategis Nasional (PSN) dan merupakan terobosan karena dibangun langsung oleh Kementerian ESDM melalui pembiayaan APBN. Selanjutnya pipa Cisem-1 dikelola oleh Direktorat Jenderal Migas melalui LEMIGAS yang bekerja sama dengan Pertagas," kata Tatuka.
Adanya peran langsung Pemerintah ini, lanjut Tutuka, maka toll fee atau biaya pengangkutan gas melalui pipa gas Cisem-1 menjadi lebih rendah, hanya sekitar US$ 0,3/mmbtu, sehingga Kawasan Industri Kendal mendapatkan harga gas yang lebih murah, produktifitas, daya saing industri meningkat, terjadi peningkatan investasi, dan bertambahnya penyerapan tenaga kerja.
"Sebagai contoh, salah satu industri di Kawasan Industri Kendal ini, langsung dapat menikmati penurunan harga gas yang menarik dengan adanya pengaliran gas melalui Pipa Cisem-1. Pengaliran gas hari ini di Kawasan Industri Kendal masih permulaan untuk lima industri dan akan terus meningkat," tambah Tutuka.
Sementara proyeksi potensi industri yang dapat menggunakan gas dari Pipa Cisem-1 di Kendal dan Batang terdapat sekitar 40 industri serta akan memberikan nilai tambah bagi masyarakat melalui gas untuk rumah tangga.
"Diharapkan terdapat potensi gas untuk jaringan gas (Jargas) minimal 5 mmscfd atau sekitar 300.000 rumah tangga. Khusus untuk Kendal sendiri terdapat potensi jargas sekitar 10.000 rumah tangga," kata Tutuka.
Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Harry Sidharta bersyukur terselesaikannya pipanisasi Cisem Tahap I untuk kebutuhan industri dan rumah tangga dan PGN telah membangun pipa distribusi yang mengalirkan gas dari Pipa Cisem-1 ke Kawasan Industri Kendal.
"PGN berhasil menyelesaikan pembangunan pipa distribusi dari pipa Cisem menuju Kawasan Industri Kendal (KIK) dan gas sudah dapat mengalir. Kami menaruh perhatian besar terhadap penyelesaian jaringan pipa ini karena dapat memenuhi kebutuhan energi gas bumi yang handal bagi penggunanya di KIK," kata Harry.
PGN mengucapkan terima kasih kepada pemerintah pusat, pemerintah daerah Jawa Tengah dan seluruh stakeholder atas kepercayaan yang diberikan kepada PGN, sehingga memiliki kesempatan untuk membangun infrastruktur distribusi gas bumi dari Pipa Cisem menuju KIK sepanjang kurang lebih 8 km.
"Diharapkan tidak hanya pertambahan infrastruktur gas bumi dan pendapatan bagi PGN, tetapi juga mendorong pertumbuhan pemanfaatan gas bumi di wilayah Jawa Tengah bagian utara," kata Harry.
Direktur Perencanaan Dan Pembangunan Infrastruktur Migas Laode Sulaeman menyatakan pembangunan pipa transmisi gas bumi ruas Cirebon-Semarang dilaksanakan oleh Pemerintah untuk memberikan pasokan gas yang terintegrasi untuk kebutuhan masyarakat di Pulau Jawa serta meningkatkan tingkat perekonomian.
"Pekerjaan konstruksi terintegrasi rancang bangun pembangunan pipa transmisi gas bumi Cirebon-Semarang tahap 1 (Ruas Semarang-Batang) dilaksanakan secara multiyears 2022 dan 2023 selama 15 bulan terhitung mulai 23 Mei 2022 s.d 22 Agustus 2023," kata Laode.
Executive Director Kawasan Industri Kendal Didik Purbadi menambahkan pengaliran gas dari pipa Cisem-1 melayani lima perusahaan dan akan terus bertambah.
"Ini baru pertama kali di Jawa Tengah, kawasan industri yang dialiri gas. Ini sangat ditunggu-tunggu para pelaku industri dan investor yang ingin masuk ke Jawa Tengah terkait ketersediaan gas yang efisien. Masuknya gas ini semakin meyakinkan para investor untuk masuk ke Jateng khususnya KIK," tutup Didik.
Direktur Jenderal Minyak Dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Tutuka Ariadji ikut menyaksikan gas-in proyek strategis pemerintah sebagai milestone pengembangan industri gas bumi nasional yang pembangunan pipa transmisi gas Cisem-1 dengan pembiayaan APBN tersebut.
"Pipa Cisem adalah Proyek Strategis Nasional (PSN) dan merupakan terobosan karena dibangun langsung oleh Kementerian ESDM melalui pembiayaan APBN. Selanjutnya pipa Cisem-1 dikelola oleh Direktorat Jenderal Migas melalui LEMIGAS yang bekerja sama dengan Pertagas," kata Tatuka.
Adanya peran langsung Pemerintah ini, lanjut Tutuka, maka toll fee atau biaya pengangkutan gas melalui pipa gas Cisem-1 menjadi lebih rendah, hanya sekitar US$ 0,3/mmbtu, sehingga Kawasan Industri Kendal mendapatkan harga gas yang lebih murah, produktifitas, daya saing industri meningkat, terjadi peningkatan investasi, dan bertambahnya penyerapan tenaga kerja.
"Sebagai contoh, salah satu industri di Kawasan Industri Kendal ini, langsung dapat menikmati penurunan harga gas yang menarik dengan adanya pengaliran gas melalui Pipa Cisem-1. Pengaliran gas hari ini di Kawasan Industri Kendal masih permulaan untuk lima industri dan akan terus meningkat," tambah Tutuka.
Sementara proyeksi potensi industri yang dapat menggunakan gas dari Pipa Cisem-1 di Kendal dan Batang terdapat sekitar 40 industri serta akan memberikan nilai tambah bagi masyarakat melalui gas untuk rumah tangga.
"Diharapkan terdapat potensi gas untuk jaringan gas (Jargas) minimal 5 mmscfd atau sekitar 300.000 rumah tangga. Khusus untuk Kendal sendiri terdapat potensi jargas sekitar 10.000 rumah tangga," kata Tutuka.
Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Harry Sidharta bersyukur terselesaikannya pipanisasi Cisem Tahap I untuk kebutuhan industri dan rumah tangga dan PGN telah membangun pipa distribusi yang mengalirkan gas dari Pipa Cisem-1 ke Kawasan Industri Kendal.
"PGN berhasil menyelesaikan pembangunan pipa distribusi dari pipa Cisem menuju Kawasan Industri Kendal (KIK) dan gas sudah dapat mengalir. Kami menaruh perhatian besar terhadap penyelesaian jaringan pipa ini karena dapat memenuhi kebutuhan energi gas bumi yang handal bagi penggunanya di KIK," kata Harry.
PGN mengucapkan terima kasih kepada pemerintah pusat, pemerintah daerah Jawa Tengah dan seluruh stakeholder atas kepercayaan yang diberikan kepada PGN, sehingga memiliki kesempatan untuk membangun infrastruktur distribusi gas bumi dari Pipa Cisem menuju KIK sepanjang kurang lebih 8 km.
"Diharapkan tidak hanya pertambahan infrastruktur gas bumi dan pendapatan bagi PGN, tetapi juga mendorong pertumbuhan pemanfaatan gas bumi di wilayah Jawa Tengah bagian utara," kata Harry.
Direktur Perencanaan Dan Pembangunan Infrastruktur Migas Laode Sulaeman menyatakan pembangunan pipa transmisi gas bumi ruas Cirebon-Semarang dilaksanakan oleh Pemerintah untuk memberikan pasokan gas yang terintegrasi untuk kebutuhan masyarakat di Pulau Jawa serta meningkatkan tingkat perekonomian.
"Pekerjaan konstruksi terintegrasi rancang bangun pembangunan pipa transmisi gas bumi Cirebon-Semarang tahap 1 (Ruas Semarang-Batang) dilaksanakan secara multiyears 2022 dan 2023 selama 15 bulan terhitung mulai 23 Mei 2022 s.d 22 Agustus 2023," kata Laode.
Executive Director Kawasan Industri Kendal Didik Purbadi menambahkan pengaliran gas dari pipa Cisem-1 melayani lima perusahaan dan akan terus bertambah.
"Ini baru pertama kali di Jawa Tengah, kawasan industri yang dialiri gas. Ini sangat ditunggu-tunggu para pelaku industri dan investor yang ingin masuk ke Jawa Tengah terkait ketersediaan gas yang efisien. Masuknya gas ini semakin meyakinkan para investor untuk masuk ke Jateng khususnya KIK," tutup Didik.