Pemkab Kudus luncurkan empat inovasi unggulan atasi tantangan daerah
Kudus (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, meresmikan empat inovasi unggulan, yakni Sikat CSIRT, Pro InvestKu, Janeta ASNKU, dan SIP DENI yang merupakan terobosan dalam menyelesaikan persoalan di instansi terkait.
"Kami berharap dalam inovasi yang dicanangkan ini bisa menjadi solusi persoalan-persoalan yang menjadi kendala selama ini," kata Penjabat Sekda Kabupaten Kudus Revlisianto Subekti saat peresmian keempat inovasi di Pendopo Kabupaten Kudus di Kudus, Rabu.
Hadir dalam acara tersebut, Direktur Keamanan Siber dan Sandi Pemerintah Daerah Badan Siber dan Sandi Negara, jajaran Forkopimda Kudus, Kabid Persandian dan Dinas Kominfo Provinsi Jawa Tengah, serta pimpinan OPD Kabupaten Kudus.
Ia memberikan apresiasi dan terima kasih atas inovasi yang dilakukan oleh para peserta diklat pimpinan II angkatan 31.
Namun, katanya, inovasi proyek perubahan harus bisa dibuktikan sebagai solusi atas persoalan-persoalan yang terjadi selama ini.
Ia mengatakan nantinya inovasi tersebut juga bermanfaat untuk masyarakat dalam jangka panjang. Bahkan, ketika sudah tidak menjabat atau pensiun, masih tetap digunakan.
Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Kudus yang salah satu pengembang aplikasi Sikat CSIRT Dwi Yusi Sasepti mengungkapkan bahwa daerah setempat telah mengalami 28 serangan siber selama 2023 dan 287.926 anomali traffic yang menyerang aplikasi atau website Pemerintah Kabupaten Kudus.
"Melalui aplikasi Sikat Computer Security Incident Response Team (CSIRT), diharapkan serangan siber dapat diantisipasi dan lokasi pelaku dapat terdeteksi," ujarnya.
Sebelum adanya CSIRT, kata dia, pemkab belum bisa mendeteksi, setelah adanya CSIRT bisa dilihat posisi rumah pelaku serangan.
Direktur Keamanan Siber dan Sandi Pemerintah Daerah Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hasto Prastowo menyatakan pembentukan CSIRT di Kabupaten Kudus dapat berkolaborasi dengan CSIRT se-Jateng.
"Mudah-mudahan Sikat CISRT dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan di dunia siber," ujarnya.
Keempat inovasi yang diluncurkan yakni Sikat CSIRT merupakan aplikasi pencegahan keamanan siber, sedangkan Pro InvestKu merupakan aplikasi investasi berbasis web yang memudahkan proses investasi di Kabupaten Kudus.
Inovasi Janeta ASNKU merupakan Sistem Informasi Manajemen untuk ASN profesional, dan SIP DENI adalah forum kewaspadaan dini dan pelaporan deteksi dini untuk kebijakan kepala daerah di Kabupaten Kudus.
Baca juga: Banyumas luncurkan inovasi pendukung akselerasi penurunan kemiskinan
"Kami berharap dalam inovasi yang dicanangkan ini bisa menjadi solusi persoalan-persoalan yang menjadi kendala selama ini," kata Penjabat Sekda Kabupaten Kudus Revlisianto Subekti saat peresmian keempat inovasi di Pendopo Kabupaten Kudus di Kudus, Rabu.
Hadir dalam acara tersebut, Direktur Keamanan Siber dan Sandi Pemerintah Daerah Badan Siber dan Sandi Negara, jajaran Forkopimda Kudus, Kabid Persandian dan Dinas Kominfo Provinsi Jawa Tengah, serta pimpinan OPD Kabupaten Kudus.
Ia memberikan apresiasi dan terima kasih atas inovasi yang dilakukan oleh para peserta diklat pimpinan II angkatan 31.
Namun, katanya, inovasi proyek perubahan harus bisa dibuktikan sebagai solusi atas persoalan-persoalan yang terjadi selama ini.
Ia mengatakan nantinya inovasi tersebut juga bermanfaat untuk masyarakat dalam jangka panjang. Bahkan, ketika sudah tidak menjabat atau pensiun, masih tetap digunakan.
Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Kudus yang salah satu pengembang aplikasi Sikat CSIRT Dwi Yusi Sasepti mengungkapkan bahwa daerah setempat telah mengalami 28 serangan siber selama 2023 dan 287.926 anomali traffic yang menyerang aplikasi atau website Pemerintah Kabupaten Kudus.
"Melalui aplikasi Sikat Computer Security Incident Response Team (CSIRT), diharapkan serangan siber dapat diantisipasi dan lokasi pelaku dapat terdeteksi," ujarnya.
Sebelum adanya CSIRT, kata dia, pemkab belum bisa mendeteksi, setelah adanya CSIRT bisa dilihat posisi rumah pelaku serangan.
Direktur Keamanan Siber dan Sandi Pemerintah Daerah Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hasto Prastowo menyatakan pembentukan CSIRT di Kabupaten Kudus dapat berkolaborasi dengan CSIRT se-Jateng.
"Mudah-mudahan Sikat CISRT dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan di dunia siber," ujarnya.
Keempat inovasi yang diluncurkan yakni Sikat CSIRT merupakan aplikasi pencegahan keamanan siber, sedangkan Pro InvestKu merupakan aplikasi investasi berbasis web yang memudahkan proses investasi di Kabupaten Kudus.
Inovasi Janeta ASNKU merupakan Sistem Informasi Manajemen untuk ASN profesional, dan SIP DENI adalah forum kewaspadaan dini dan pelaporan deteksi dini untuk kebijakan kepala daerah di Kabupaten Kudus.
Baca juga: Banyumas luncurkan inovasi pendukung akselerasi penurunan kemiskinan