Semarang (ANTARA) - Ketua PWI Jawa Tengah Amir Machmud NS, yang juga penulis kolom ''BOLA-BOLA'' di suarabaru.id, menerima Penghargaan Pelaku Olahraga Berprestasi kategori Wartawan Olahraga dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI.
Penghargaan berupa piagam yang ditandatangani oleh Menpora Ario Bimo Anindito Ariotedjo itu diserahkan oleh Ketua Tim Bidang Olahraga Wisata, Petualangan, dan Tantangan Bidang Wisata Olahraga pada Asisten Deputi Olahraga Masyarakat Deputi Pembudayaan Olahraga Kemenpora, Luluk Hadiyanto di Semarang, Sabtu ( 21/10).
Selain Amir, tokoh olahraga Jateng yang mendapatkan penghargaan Kemenpora yaitu Ketua Umum Pengprov Taekwondo Indonesia Jateng Alex Harijanto untuk kategori Penggerak.
Amir Machmud merasa terharu, bersyukur, sekaligus bangga, karena ketekunan menulis artikel-artikel olahraga sebagai bagian dari aktivitas sebagai wartawan, mendapat apresiasi dari Kemenpora.
''Pada usia yang ke-62 ini, saya tidak mengurangi intensitas kepenulisan. Saya membuktikan, usia tidak mencencang produktivitas jurnalistik saya. Semoga merupakan inspirasi untuk teman-teman wartawan yang lebih muda, juga bagi mahasiswa-mahasiswa saya,'' kata mantan Ketua Seksi Wartawan Olahraga (Siwo) PWI Jateng itu.
Tetap menulis
Dia mengatakan, sampai kapan pun, dirinya akan tetap menulis. Dia mengaku enjoy menulis dunia olahraga yang sejak muda menjadi passion-nya.
Amir yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Umum IV KONI Jateng dikenal sebagai wartawan olahraga yang concern terhadap kemajuan olaharaga Tanah Air. Tulisan-tulisannya tentang olahraga dikenal kritis, bernas, dan menjadi bahan diskusi di kalangan wartawan.
Hanya, dia merasa 'terganggu' dengan mulai langkanya tulisan-tulisan kritis dari wartawan tentang dunia olahraga seiring meruyaknya konten berita yang merujuk budaya pop dan viralitas. Berita kritis olahraga, misalnya, mandeknya prestasi luput dari sorotan tergantikan oleh sportainment.
''Wartawan olahraga menurut saya harus terus diasah ketajamannya, kepekaan dalam memandang kondisi atlet, sistem kepelatihan, pasang surut prestasi. Hanya dengan cara ini, wartawan bisa turut mengambil peran memajukan olahraga,'' ujar penulis buku bertema olahraga, diantaranya, Potret Olahraga (1994), Sepakbola Semarangan (1999), Sepak ''Dolar'' Bola (2017), dan Sepotong Mimpi dari Rusia (2018), yang mayoritas bersumber dari pengalaman jurnalistiknya.
Sementara itu, perwakilan dari Kemenpora Luluk Hadiyanto mengatakan penghargaan ini sebagai bentuk kehadiran dan apresiasi Pemerintah kepada pelaku-pelaku olahraga hebat di zamannya.
''Mungkin penghargaan ini tak seberapa, namun ini bentuk perhatian Pemerintah agar jasa-jasa pelaku olahraga yang berkontribusi bagi kemajuan olahraga selalu diingat,'' kata mantan pebulu tangkis nasional itu.
Luluk mengatakan, penghargaan dalam memperingati Haornas 2023 ini diberikan kepada 53 pelaku olahraga yang terdiri atas atlet, pelatih, mantan atlet, mantan pelatih, wartawan olahraga, dan mereka yang berjasa tidaknya hanya berkecimpung di olahraga prestasi tapi juga olahraga masyarakat. ***