Mendag: Pemerintah jamin stok beras masih aman
Pekalongan (ANTARA) - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyatakan bahwa pemerintah menjamin stok beras hingga akhir 2024 masih aman untuk mencukupi kebutuhan pangan rakyat.
"Kita tidak perlu khawatir karena saat ini stok beras masih 1,6 juta ton dan didatangkan lagi 600 ribu ton, dan sudah diputuskan oleh pemerintah untuk mendatangkan lagi 2 juta ton. Saya sudah keliling terus ke Papua, Makassar, NTT, beras cukup," kata Mendag Zulkifli Hasan di Pekalongan, Jawa Tengah, Rabu.
Menurut dia, harga beras yang sudah ditetapkan oleh pemerintah dari Perum Bulog tidak lebih dari Rp11 ribu per kilogram tetapi untuk harga beras jenis premium akan mengikuti harga pasar.
"Oleh karena itu, kami minta pemerintah daerah bisa menggerakkan Bulog agar ketersediaan dan suplai beras cukup karena apabila suplai berkurang maka harganya akan bergerak naik," katanya.
Menurut dia, apabila kenaikan harga beras sudah mencapai di atas 5 persen (dari harga eceran tertinggi) maka pemerintah daerah dapat menganggarkan dari dana tidak terduga untuk membantu kelancaran penyaluran komoditas itu seperti apakah dari aspek transpor dan subsidi harga agar normal kembali.
"Oleh karena itu, kami minta pemerintah daerah turun ke lapangan untuk memantau kestabilan harga kebutuhan pokok. Apabila kenaikan harga beras sudah mencapai di atas 5 persen maka pemda bisa menganggarkan dana tidak terduga untuk membantu ketersediaan harga beras," katanya.
Zulkifli Hasan yang akrab disapa Zulhas mengatakan untuk menjaga stabilitas harga beras, pemerintah juga menyalurkan bantuan sosial berupa 10 kilogram beras kepada 21,5 juta penerima manfaat mulai September, Oktober, dan November 2023.
Kemudian, kata dia, pemerintah menggerakkan program pasar murah dengan menjual beras di bawah harga pasar yaitu Rp10.900 per kilogram agar harga komoditas itu tidak melambung lagi.
"Untuk harga beras di Pulau Jawa kini mulai turun meski masih sedikit. Akan tetapi, kita tidak perlu khawatir karena stok beras masih ada 1,6 juta ton dan akan didatangkan lagi 2 juta ton," katanya.
Baca juga: Pemkab Kudus: Stok beras di Kudus tersedia cukup
"Kita tidak perlu khawatir karena saat ini stok beras masih 1,6 juta ton dan didatangkan lagi 600 ribu ton, dan sudah diputuskan oleh pemerintah untuk mendatangkan lagi 2 juta ton. Saya sudah keliling terus ke Papua, Makassar, NTT, beras cukup," kata Mendag Zulkifli Hasan di Pekalongan, Jawa Tengah, Rabu.
Menurut dia, harga beras yang sudah ditetapkan oleh pemerintah dari Perum Bulog tidak lebih dari Rp11 ribu per kilogram tetapi untuk harga beras jenis premium akan mengikuti harga pasar.
"Oleh karena itu, kami minta pemerintah daerah bisa menggerakkan Bulog agar ketersediaan dan suplai beras cukup karena apabila suplai berkurang maka harganya akan bergerak naik," katanya.
Menurut dia, apabila kenaikan harga beras sudah mencapai di atas 5 persen (dari harga eceran tertinggi) maka pemerintah daerah dapat menganggarkan dari dana tidak terduga untuk membantu kelancaran penyaluran komoditas itu seperti apakah dari aspek transpor dan subsidi harga agar normal kembali.
"Oleh karena itu, kami minta pemerintah daerah turun ke lapangan untuk memantau kestabilan harga kebutuhan pokok. Apabila kenaikan harga beras sudah mencapai di atas 5 persen maka pemda bisa menganggarkan dana tidak terduga untuk membantu ketersediaan harga beras," katanya.
Zulkifli Hasan yang akrab disapa Zulhas mengatakan untuk menjaga stabilitas harga beras, pemerintah juga menyalurkan bantuan sosial berupa 10 kilogram beras kepada 21,5 juta penerima manfaat mulai September, Oktober, dan November 2023.
Kemudian, kata dia, pemerintah menggerakkan program pasar murah dengan menjual beras di bawah harga pasar yaitu Rp10.900 per kilogram agar harga komoditas itu tidak melambung lagi.
"Untuk harga beras di Pulau Jawa kini mulai turun meski masih sedikit. Akan tetapi, kita tidak perlu khawatir karena stok beras masih ada 1,6 juta ton dan akan didatangkan lagi 2 juta ton," katanya.
Baca juga: Pemkab Kudus: Stok beras di Kudus tersedia cukup