Semarang (ANTARA) - Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jatibarang Semarang kembali mengalami kebakaran, Kamis, sekitar pukul 10.30 WIB di lokasi yang cukup berdekatan dengan lokasi kebakaran sebelumnya.
"Kebakaran tadi dilaporkan kurang lebih jam setengah 11. Dua armada meluncur terlebih dulu, disusul dua armada. Jadi, empat armada," kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Semarang Nurkholis di Semarang, Jawa Tengah, Kamis.
Api bisa dikendalikan petugas Damkar Kota Semarang sekitar pukul 13.00 WIB dengan total mengerahkan enam armada mobil pemadam kebakaran.
Untuk lokasi kebakaran ia menyebutkan berada di Zona 1 TPA Jatibarang dengan luasan lahan terbakar sekitar 1.000-1.500 meter persegi.
"Di lapangan itu belum pernah terbakar. Kemarin kan untuk sisi timur sama selatan. Ini tadi di pojok timur dan selatan," jelasnya.
Mengenai penyebab kebakaran, Nurcholis belum bisa menyimpulkan, tetapi diduga dipengaruhi cuaca panas terik yang belakangan ini menerpa Kota Semarang.
"Karena lokasi terbakar yang kemarin tidak terbakar, sehingga kami menyampaikan (lokasi kebakaran) termasuk baru," katanya.
Sementara itu Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan operasi tanggap darurat kebakaran TPA Jatibarang sudah ditutup beberapa hari lalu dengan kepulangan helikopter water bombing.
Namun diakuinya cuaca panas akhir-akhir ini juga mempengaruhi, termasuk di TPA Jatibarang yang tumpukan sampah di bawahnya ikut panas dan rawan terbakar.
Selama operasi tanggap darurat, Dinas Damkar dan Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang melakukan penyuntikan air ke dalam tumpukan sampah yang cukup efektif memadamkan bara api yang tersisa.
Untuk mengantisipasi kebakaran susulan, ia meminta penyuntikan dilakukan lagi ke dalam tumpukan sampah seiring dengan cuaca panas sekarang ini.
"Saya minta di-inject (disuntik) lagi. Jangan lengah. Titik-titik awal harus di-inject kembali," katanya.
Meski terjadi kebakaran lagi, ia mengatakan saat ini sudah teratasi dan aktivitas di TPA Jatibarang tetap berjalan sebagaimana biasanya.
Sebelumnya kebakaran melanda kawasan TPA Jatibarang pada 18 September 2023 dan baru memasuki proses pendinginan pada 19 September sekitar pukul 04.00 WIB.
Setidaknya ada luasan dua zona yang terbakar di TPA Jatibarang mencapai lima hektare. Masing-masing zona, satu yang merupakan bekas TPA sampah yang sudah tidak digunakan lagi dan zona bekas pabrik pupuk yang berada di bawahnya.
Water bombing atau gempuran bom air yang digunakan juga untuk pemadaman TPA Putri Cempo Solo dan lereng Gunung Bromo, mulai Sabtu (23/9) membantu pemadaman di TPA Jatibarang.
Operasi water bombing menggunakan helikopter jenis Super Puma milik BNPB yang mengambil air dari Waduk Jatibarang dengan kapasitas angkut 4.000 liter air sudah berakhir pada 28 September lalu.
Berita Terkait
Pj Bupati Kudus segera usulkan anggaran perluasan lahan TPA
Selasa, 23 April 2024 6:00 Wib
Pemkab Kudus terbantu mesin incinerator untuk pengurangan sampah
Sabtu, 20 April 2024 5:32 Wib
Temanggung jadikan TPA Sanggrahan tempat pengolahan sampah terpadu
Kamis, 18 April 2024 16:29 Wib
Wali Kota Semarang komitmen lanjutkan pengelolaan sampah berkelanjutan
Kamis, 18 April 2024 9:41 Wib
48 Desa di Jateng terima penghargaan Mandiri Sampah
Rabu, 28 Februari 2024 7:25 Wib
TPA Tanjungrejo Kudus masih bisa digunakan hingga lima tahun ke depan
Jumat, 26 Januari 2024 13:46 Wib
Pemkot Semarang segera bangun PSEL di TPA Jatibarang
Kamis, 25 Januari 2024 8:22 Wib
SMK di Temanggung bakti sosial pada pemulung di TPA
Selasa, 5 Desember 2023 8:01 Wib