Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) berupaya memperkuat koordinasi untuk meningkatkan inklusi sektor asuransi di daerah yang saat ini angkanya masih lebih rendah dibandingkan dengan literasinya.
"Perbankan dan asuransi kondisinya terbalik. Kalau perbankan inklusi lebih tinggi dari literasi, di asuransi inklusi lebih rendah dari literasi. Jadi ini sebuah tantangan bagaimana kami meningkatkan inklusi dengan cara suplai produk asuransi bisa mendekati ke masyarakat," kata Dewan Kehormatan AAUI Firdaus Djaelani pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) antara AAUI Pusat dengan AAUI Cabang yang ada di seluruh wilayah Indonesia di Solo, Jawa Tengah, Sabtu.
Menurut dia, bagaimanapun cabang-cabang daerah dari asuransi umum adalah ujung tombak dalam upaya mendekatkan diri ke masyarakat.
"Dengan pendekatan yang baik, pelayanan terbaik, diharapkan inklusi akan terdorong seperti harapan kami bersama," katanya.
Terkait dengan kendala untuk meningkatkan tingkat inklusi asuransi di masyarakat, dikatakannya, ada beberapa faktor salah satunya mengenai tingkat pemahaman masyarakat yang kurang optimal terkait asuransi.
"Selain itu juga terkait tingkat pendapatan masyarakat. Mungkin ke depan ketika perekonomian Indonesia makin baik, tingkat pendapatan masyarakat membaik, tingkat pendidikan masyarakat meningkat, maka dengan sendirinya inklusi asuransi akan meningkat," katanya.
Sementara itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat berdasarkan survei per sektor, dalam hal ini sektor asuransi untuk indeks literasinya tercatat 31,72 persen dan indeks inklusinya 16,63 persen.
"Harapan kami, harapan asuransi juga tentunya, inklusinya meningkat. Sebab kalau dilihat, literasinya sudah lebih tinggi dibanding inklusinya. Ini tinggal makin diintensifkan terkait dengan literasi, khususnya kepada masyarakat," katanya.
Dengan demikian, menurut dia tingkat inklusi khususnya di Solo Raya makin meningkat di atas literasinya.
"Sebab kalau literasinya tinggi mestinya inklusinya bisa makin tinggi. Paling tidak dari sisi inovasi produk yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat kita," katanya.