Semarang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sudah sedia dana untuk menghadapi dampak kekeringan selama musim kemarau.
"Masih ada anggaran tak terduga sekitar Rp52 miliar yang bisa digunakan," kata Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Sumarno di Semarang, Rabu.
Ia menyampaikan bahwa pemerintah provinsi sudah bersiap menghadapi kemungkinan terjadi kekeringan pada masa paling kering selama musim kemarau, yang menurut prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) berlangsung hingga September 2023.
"Kesediaan pangan cukup. BPBD dan Dinas PU akan memasok kebutuhan air bersih," katanya.
Sumarno mengatakan bahwa pemerintah telah mengarahkan pelaksanaan penyesuaian pola tanam untuk menjaga produksi pangan selama kemarau, ketika pasokan air berkurang.
Di wilayah Jawa Tengah, menurut dia, daerah yang menghadapi risiko kekeringan di antaranya Kabupaten Wonogiri.
"Oktober kemungkinan sudah mulai, mudah-mudahan dampaknya tidak terlalu parah," katanya.
Baca juga: BPBD sebut bencana kekeringan di Boyolali Jateng meluas
Berita Terkait
Pemkab Kudus tetapkan status siaga darurat bencana banjir
Kamis, 21 November 2024 16:51 Wib
BPBD: Sejumlah desa di Banyumas masih terdampak kekeringan
Kamis, 14 November 2024 9:32 Wib
BPBD: Sejumlah desa di Cilacap masih terdampak kekeringan
Senin, 4 November 2024 13:23 Wib
Desa terdampak kekeringan di Kudus kini tak ajukan droping air bersih
Minggu, 27 Oktober 2024 14:31 Wib
BPBD Cilacap: Penyaluran bantuan air bersih masih berlanjut
Jumat, 25 Oktober 2024 9:29 Wib
BPBD Pati: Permintaan air bersih warga terdampak kekeringan berkurang
Kamis, 24 Oktober 2024 10:58 Wib
BPBD: Wilayah terdampak kekeringan di Banyumas mulai berkurang
Kamis, 17 Oktober 2024 12:44 Wib
BPBD: Penyaluran bantuan air bersih di Cilacap capai 2.425.000 liter
Sabtu, 12 Oktober 2024 18:06 Wib