Pemkab Kudus targetkan semua SD miliki ekstrakurikuler sepak bola putri
Kudus (ANTARA) - Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Kudus mendukung program pembibitan atlet sepak bola putri yang disponsori pihak swasta dengan meminta semua sekolah dasar (SD) di daerah itu menambah program ekstrakurikuler dengan sepak bola putri.
"Dengan adanya program ekstrakurikuler sepak bola putri, tentunya masing-masing sekolah akan memiliki siswi yang mahir bermain sepak bola," kata Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga Kudus Harjuno Widodo menanggapi adanya turnamen sepak bola putri tingkat SD di Stadion Supersoccer Arena Rendeng, Kudus, Jawa Tengah, Senin.
Apalagi, kata dia, Djarum Foundation siap membiayai turnamen sepak bola putri yang rencananya digelar tiga kali dalam setahun.
Ia memastikan jumlah sekolah yang bersedia mengikuti turnamen sepak bola putri tidak hanya 32 SD, melainkan bisa lebih banyak lagi karena antusiasme siswi dari 32 SD cukup besar dalam mengikuti turnamen tersebut.
"Kami nantinya juga siap diajak kerja sama, karena tujuannya juga untuk menjaring atlet sepak bola putri sehingga nantinya juga bisa berbicara hingga ke level nasional," ujarnya.
Turnamen MilkLife Soccer Challenge 2023 yang digelar mulai sejak 15-18 Juni 2023 diikuti 729 siswi dari 32 SD di Kudus, masing-masing sekolah mengirimkan timnya untuk bertanding di dua kelompok usia, yakni U-10 ada 24 tim dan U-13 ada 37 tim.
Tim sepak bola putri yang menjadi juara dari SD Negeri 2 Rendeng untuk U-13 dan SD NU Nawa Kartika Kudus untuk U-10.
Ngadisan, pelatih sekaligus guru olahraga SD Negeri 2 Rendeng, mengakui persiapan sejak dua bulan terakhir membuahkan hasil maksimal karena bisa menjadi juara.
Menurut dia, kunci keberhasilan meraih juara selain kekompakan tim, juga adanya latihan fisik yang digenjot sejak dua bulan terakhir, serta latihan menendang bola sehingga anak-anak mulai terbiasa mengarahkan bola ke target.
Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation Yoppy Rosimin menambahkan bahwa olahraga sepak bola putri ini bisa melatih kerja sama tim yang mampu meningkatkan kepercayaan diri anak, menumbuhkan sikap disiplin, jiwa kepimpinan dan pantang menyerah.
"Sepak bola putri itu olahraga beregu yang sangat dinamis di lapangan, sehingga anak-anak dilatih untuk berpikir kreatif, fokus dalam berkonsentrasi, mudah dalam memahami sesuatu. Sehingga dapat memecahkan masalah lebih baik," ujarnya.
Melalui sepak bola, kata dia, juga bisa melatih kecerdasan sosial dan emosional yang merupakan aspek penting dalam pengembangan atlet-atlet sejak dini. Dua keterampilan lunak tersebut ditunjang dengan kepiawaian teknik di lapangan hijau akan membuat para atlet memiliki peluang besar menjadi atlet unggulan yang kelak mengharumkan nama bangsa di masa mendatang.
MilkLife Marketing Services Senior Manager Frandy Wirajaya S. mengucapkan selamat kepada para siswi yang berhasil menyandang gelar juara dan juga ratusan peserta yang telah berjuang selama empat hari penyelenggaraan turnamen yang diharapkan dapat menjadi motivasi untuk meraih prestasi yang lebih tinggi di masa depan.
"Dengan adanya program ekstrakurikuler sepak bola putri, tentunya masing-masing sekolah akan memiliki siswi yang mahir bermain sepak bola," kata Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga Kudus Harjuno Widodo menanggapi adanya turnamen sepak bola putri tingkat SD di Stadion Supersoccer Arena Rendeng, Kudus, Jawa Tengah, Senin.
Apalagi, kata dia, Djarum Foundation siap membiayai turnamen sepak bola putri yang rencananya digelar tiga kali dalam setahun.
Ia memastikan jumlah sekolah yang bersedia mengikuti turnamen sepak bola putri tidak hanya 32 SD, melainkan bisa lebih banyak lagi karena antusiasme siswi dari 32 SD cukup besar dalam mengikuti turnamen tersebut.
"Kami nantinya juga siap diajak kerja sama, karena tujuannya juga untuk menjaring atlet sepak bola putri sehingga nantinya juga bisa berbicara hingga ke level nasional," ujarnya.
Turnamen MilkLife Soccer Challenge 2023 yang digelar mulai sejak 15-18 Juni 2023 diikuti 729 siswi dari 32 SD di Kudus, masing-masing sekolah mengirimkan timnya untuk bertanding di dua kelompok usia, yakni U-10 ada 24 tim dan U-13 ada 37 tim.
Tim sepak bola putri yang menjadi juara dari SD Negeri 2 Rendeng untuk U-13 dan SD NU Nawa Kartika Kudus untuk U-10.
Ngadisan, pelatih sekaligus guru olahraga SD Negeri 2 Rendeng, mengakui persiapan sejak dua bulan terakhir membuahkan hasil maksimal karena bisa menjadi juara.
Menurut dia, kunci keberhasilan meraih juara selain kekompakan tim, juga adanya latihan fisik yang digenjot sejak dua bulan terakhir, serta latihan menendang bola sehingga anak-anak mulai terbiasa mengarahkan bola ke target.
Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation Yoppy Rosimin menambahkan bahwa olahraga sepak bola putri ini bisa melatih kerja sama tim yang mampu meningkatkan kepercayaan diri anak, menumbuhkan sikap disiplin, jiwa kepimpinan dan pantang menyerah.
"Sepak bola putri itu olahraga beregu yang sangat dinamis di lapangan, sehingga anak-anak dilatih untuk berpikir kreatif, fokus dalam berkonsentrasi, mudah dalam memahami sesuatu. Sehingga dapat memecahkan masalah lebih baik," ujarnya.
Melalui sepak bola, kata dia, juga bisa melatih kecerdasan sosial dan emosional yang merupakan aspek penting dalam pengembangan atlet-atlet sejak dini. Dua keterampilan lunak tersebut ditunjang dengan kepiawaian teknik di lapangan hijau akan membuat para atlet memiliki peluang besar menjadi atlet unggulan yang kelak mengharumkan nama bangsa di masa mendatang.
MilkLife Marketing Services Senior Manager Frandy Wirajaya S. mengucapkan selamat kepada para siswi yang berhasil menyandang gelar juara dan juga ratusan peserta yang telah berjuang selama empat hari penyelenggaraan turnamen yang diharapkan dapat menjadi motivasi untuk meraih prestasi yang lebih tinggi di masa depan.