Jurusan Ilmu Komunikasi Unsoed dukung program "Banyumas Zero Waste"
kegiatan mengelola sampah bukanlah hal yang menarik bagi sebagian besar orang
Purwokerto (ANTARA) - Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto menggelar pelatihan peningkatan motivasi dan kapasitas pengelola sampah peduli sebagai upaya untuk mendukung program "Banyumas Zero Waste".
Pelatihan yang dikemas melalui kegiatan mancakrida (outbound) itu diikuti 24 warga Perumahan Griya Satria Bancarkembar, Kecamatan Purwokerto Utara, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Minggu (4/6).
"Outbond tersebut merupakan salah satu aktivitas dalam Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM) yang dilaksanakan oleh Tim PkM Jurusan Ilmu Komunikasi Unsoed," kata Ketua Tim PkM Jurusan Ilmu Komunikasi Unsoed Dr. Mite Setiansah.
Ia mengakui kegiatan mengelola sampah bukanlah hal yang menarik bagi sebagian besar orang, sehingga tidak heran jika banyak bank sampah yang sempat berdiri namun kemudian tidak berlanjut.
Oleh karena itu, kata dia, dibutuhkan komitmen, kerja sama, serta motivasi yang kuat di antara para pengelola dan warga agar penanganan sampah secara mandiri tersebut dapat terus berjalan.
Baca juga: Dosen Unsoed jadi dosen tamu di Nong Lam University Vietnam
Lebih lanjut, Mite mengatakan mancakrida tersebut akan diikuti dengan pelatihan pilah sampah dengan mendatangkan narasumber dan juga kunjungan ke bank sampah yang telah lebih mapan di dalam pengelolaannya.
"Tim PkM juga telah memberikan bantuan berupa perbaikan gudang penampungan sampah pilah, yang sebelumnya merupakan tempat penampungan sampah sementara," jelasnya.
Menurut dia, pengelolaan sampah secara mandiri telah mulai dilakukan oleh warga Perumahan Griya Satria Bancarkembar sejak tahun 2018.
Dia mengatakan hal tersebut merupakan bentuk respons atas kebijakan Pemerintah Kabupaten Banyumas yang telah merubah paradigma pengelolaan sampah yang semula dikelola pemerintah kemudian diserahkan kepada warga untuk dikelola secara mandiri.
"Pada tahun 2019 Bank Sampah Peduli GS dibentuk dan meskipun banyak menghadapi keterbatasan, pengelola bank terus berkomitmen untuk menjalankan operasional bank hingga saat ini," katanya.
Salah seorang peserta kegiatan, Nurul Azizah mengatakan bahwa komitmennya dalam menjadi pengelola bank sampah dan ikut serta dalam kegiatan PkM itu didorong oleh keyakinan bahwa mengelola sampah adalah bagian dari ibadah.
Di sisi lain, dia merasakan manfaat dari keterlibatannya dalam pengelolaan bank sampah adalah ikatan kekeluargaan yang semakin kuat di antara warga perumahan.
"Bagi saya, Griya Satria adalah keluarga saya," katanya.
Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi Unsoed Dr. Edi Santoso menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap dedikasi ibu-ibu pengelola bank sampah dan memberikan dukungan kepada Tim PkM untuk dapat terus bersama-sama berkomitmen di dalam penanganan masalah sampah yang tampak sederhana namun sesungguhnya memiliki dampak luar biasa.
Edi juga mengharapkan Tim PkM yang terdiri atas 4 dosen dan 4 mahasiswa Ilmu Komunikasi, baik S1 maupun S2 itu dapat terus berkontribusi untuk turut serta menangani berbagai permasalahan sosial termasuk di dalamnya adalah permasalahan sampah, agar Program Banyumas Bebas dari Sampah dapat terwujud.
Baca juga: Delegasi Unsoed raih medali emas di 16th International Invention and Innovation Show INTARG 2023
Baca juga: Delegasi Unsoed raih lima medali di ajang IICYMS 2023
Pelatihan yang dikemas melalui kegiatan mancakrida (outbound) itu diikuti 24 warga Perumahan Griya Satria Bancarkembar, Kecamatan Purwokerto Utara, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Minggu (4/6).
"Outbond tersebut merupakan salah satu aktivitas dalam Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM) yang dilaksanakan oleh Tim PkM Jurusan Ilmu Komunikasi Unsoed," kata Ketua Tim PkM Jurusan Ilmu Komunikasi Unsoed Dr. Mite Setiansah.
Ia mengakui kegiatan mengelola sampah bukanlah hal yang menarik bagi sebagian besar orang, sehingga tidak heran jika banyak bank sampah yang sempat berdiri namun kemudian tidak berlanjut.
Oleh karena itu, kata dia, dibutuhkan komitmen, kerja sama, serta motivasi yang kuat di antara para pengelola dan warga agar penanganan sampah secara mandiri tersebut dapat terus berjalan.
Baca juga: Dosen Unsoed jadi dosen tamu di Nong Lam University Vietnam
Lebih lanjut, Mite mengatakan mancakrida tersebut akan diikuti dengan pelatihan pilah sampah dengan mendatangkan narasumber dan juga kunjungan ke bank sampah yang telah lebih mapan di dalam pengelolaannya.
"Tim PkM juga telah memberikan bantuan berupa perbaikan gudang penampungan sampah pilah, yang sebelumnya merupakan tempat penampungan sampah sementara," jelasnya.
Menurut dia, pengelolaan sampah secara mandiri telah mulai dilakukan oleh warga Perumahan Griya Satria Bancarkembar sejak tahun 2018.
Dia mengatakan hal tersebut merupakan bentuk respons atas kebijakan Pemerintah Kabupaten Banyumas yang telah merubah paradigma pengelolaan sampah yang semula dikelola pemerintah kemudian diserahkan kepada warga untuk dikelola secara mandiri.
"Pada tahun 2019 Bank Sampah Peduli GS dibentuk dan meskipun banyak menghadapi keterbatasan, pengelola bank terus berkomitmen untuk menjalankan operasional bank hingga saat ini," katanya.
Salah seorang peserta kegiatan, Nurul Azizah mengatakan bahwa komitmennya dalam menjadi pengelola bank sampah dan ikut serta dalam kegiatan PkM itu didorong oleh keyakinan bahwa mengelola sampah adalah bagian dari ibadah.
Di sisi lain, dia merasakan manfaat dari keterlibatannya dalam pengelolaan bank sampah adalah ikatan kekeluargaan yang semakin kuat di antara warga perumahan.
"Bagi saya, Griya Satria adalah keluarga saya," katanya.
Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi Unsoed Dr. Edi Santoso menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap dedikasi ibu-ibu pengelola bank sampah dan memberikan dukungan kepada Tim PkM untuk dapat terus bersama-sama berkomitmen di dalam penanganan masalah sampah yang tampak sederhana namun sesungguhnya memiliki dampak luar biasa.
Edi juga mengharapkan Tim PkM yang terdiri atas 4 dosen dan 4 mahasiswa Ilmu Komunikasi, baik S1 maupun S2 itu dapat terus berkontribusi untuk turut serta menangani berbagai permasalahan sosial termasuk di dalamnya adalah permasalahan sampah, agar Program Banyumas Bebas dari Sampah dapat terwujud.
Baca juga: Delegasi Unsoed raih medali emas di 16th International Invention and Innovation Show INTARG 2023
Baca juga: Delegasi Unsoed raih lima medali di ajang IICYMS 2023