Boyolali bangun wisata religi, sarana belajar ibadah haji dan umrah
Boyolali (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPU PR) setempat sedang merampungkan pembangunan wisata religi sebagai edukasi ibadah haji dan umrah dengan lahan seluas 3 hektare di lahan bekas Pasar Hewan Singkil.
Bupati Boyolali M Said Hidayat di Boyolali, Jawa Tengah, Jumat, mengatakan pembangunan kawasan wisata religi yang menjadi sarana belajar ibadah haji dan umrah tersebut sudah berjalan sejak 2021 dan rencana berakhir pada September 2023 tersebut juga mencapai 35 persen.
"Kawasan wisata religi itu, dibangun beberapa bangunan yang menggambarkan rangkaian ibadah haji," kata Bupati saat melakukan monitoring lokasi pembangunan kawasan wisata religi.
Bupati menyampaikan pembangunan berjalan lancar hingga dengan hitungan hari ini, kurang lebih sudah mencapai 35 persen. Dan diharapkan pada hitungan akhir bulan September semoga semua dapat terselesaikan.
Pembangunan sebagai edukasi ibadah haji dan umrah itu, dapat segera dimanfaatkan untuk anak-anak dan masyarakat Boyolali untuk bagaimana belajar baik beribadah haji maupun umrah di tempat ini" kata Bupati.
Sementara itu, Kepala Bidang Cipta Karya DPUPR Kabupaten Boyolali Yovi Hardianto menjelaskan bahwa kawasan wisata religi akan dilengkapi dengan miniatur Kabah, replika area Sai, replika Masjid Nabawi, padang Arafah, Jabal Rahmah, dan sebagainya.
"Lokasi ini, dibangun beberapa bangunan yang menggambarkan rangkaian pelaksanaan ibadah haji baik di Mekah maupun Madinah, sehingga nantinya dapat dimanfaatkan untuk kegiatan manasik haji," katanya.
Dia mengatakan, pada 2021, mengawali pembangunan dengan mengalokasikan anggaran Rp925 juta untuk penataan lahan. Kemudian pada 2022, Pemkab Boyolali mengalokasikan anggaran Rp2,8 miliar untuk pembangunan replika area Sai.
"Pemkab Boyolali tahun ini, mengalokasikan kurang lebih Rp21 miliar, yang terdiri dari lima paket," katanya.
Kelima paket tersebut antara lain, pembangunan gedung miniatur Kabah senilai Rp3,2 miliar, pembangunan gedung auditorium dan Masjid Nabawi senilai Rp3,6 miliar, pembangunan kios senilai Rp5,7 miliar, pembangunan fasilitas pendukung berupa area tiketing senilai Rp2,3 miliar dan Pembangunan Sarana Prasarana pendukung lainnya senilai Rp6 miliar. Seluruh pekerjaan akan selesai pada akhir September mendatang.
Bupati Boyolali M Said Hidayat di Boyolali, Jawa Tengah, Jumat, mengatakan pembangunan kawasan wisata religi yang menjadi sarana belajar ibadah haji dan umrah tersebut sudah berjalan sejak 2021 dan rencana berakhir pada September 2023 tersebut juga mencapai 35 persen.
"Kawasan wisata religi itu, dibangun beberapa bangunan yang menggambarkan rangkaian ibadah haji," kata Bupati saat melakukan monitoring lokasi pembangunan kawasan wisata religi.
Bupati menyampaikan pembangunan berjalan lancar hingga dengan hitungan hari ini, kurang lebih sudah mencapai 35 persen. Dan diharapkan pada hitungan akhir bulan September semoga semua dapat terselesaikan.
Pembangunan sebagai edukasi ibadah haji dan umrah itu, dapat segera dimanfaatkan untuk anak-anak dan masyarakat Boyolali untuk bagaimana belajar baik beribadah haji maupun umrah di tempat ini" kata Bupati.
Sementara itu, Kepala Bidang Cipta Karya DPUPR Kabupaten Boyolali Yovi Hardianto menjelaskan bahwa kawasan wisata religi akan dilengkapi dengan miniatur Kabah, replika area Sai, replika Masjid Nabawi, padang Arafah, Jabal Rahmah, dan sebagainya.
"Lokasi ini, dibangun beberapa bangunan yang menggambarkan rangkaian pelaksanaan ibadah haji baik di Mekah maupun Madinah, sehingga nantinya dapat dimanfaatkan untuk kegiatan manasik haji," katanya.
Dia mengatakan, pada 2021, mengawali pembangunan dengan mengalokasikan anggaran Rp925 juta untuk penataan lahan. Kemudian pada 2022, Pemkab Boyolali mengalokasikan anggaran Rp2,8 miliar untuk pembangunan replika area Sai.
"Pemkab Boyolali tahun ini, mengalokasikan kurang lebih Rp21 miliar, yang terdiri dari lima paket," katanya.
Kelima paket tersebut antara lain, pembangunan gedung miniatur Kabah senilai Rp3,2 miliar, pembangunan gedung auditorium dan Masjid Nabawi senilai Rp3,6 miliar, pembangunan kios senilai Rp5,7 miliar, pembangunan fasilitas pendukung berupa area tiketing senilai Rp2,3 miliar dan Pembangunan Sarana Prasarana pendukung lainnya senilai Rp6 miliar. Seluruh pekerjaan akan selesai pada akhir September mendatang.