Grobogan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, bergerak cepat memperkuat tanggul Sungai Tuntang serta meninggikan dengan karung plastik diisi tanah untuk mencegah limpasan air ke pemukiman warga, mengingat kejadian sebelumnya mengakibatkan tujuh desa terdampak banjir.
"Sejumlah lokasi tanggul Sungai Tuntang yang airnya melimpas ke pemukiman warga sudah kami tangani dengan menambahkan karung plastik berisi tanah uruk sehingga untuk sementara tujuh desa terdampak banjir mulai surut," kata Kasi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Grobogan Masrikan di Grobogan, Rabu.
Lokasi tanggul sungai yang diperkuat karena airnya melimpas, yakni di Desa Kinanding (Kecamatan Godong) dan Desa Mintreng, Kecamatan Agung, Kabupaten Demak.
Saat ini, tim BPBD menuju Desa Baturaden, Kecamatan Gubug karena dikabarkan airnya juga melimpas dan dikhawatirkan membuat tanggul tidak kuat menahan gerusan air.
Untuk tujuh desa terdampak banjir pada Selasa (28/3) malam, imbuh dia, saat ini sudah surut karena sudah langsung ditangani tim BPBD bersama sejumlah pihak terkait.
Sebanyak tujuh desa yang dilanda banjir tersebut, yakni Desa Kedungjati, Klitikan, Deras, Kalimaro, Jumo, Wates (Kecamatan Kedungjati) serta Desa Penadaran (Kecamatan Gubug).
Banjir yang terjadi di Kecamatan Kedungjati dan Gubug disebabkan hujan dengan intensitas sedang dan kiriman air dari hulu Sungai Tuntang yang tidak bisa menampung air sehingga meluap dan masuk pemukiman warga.
Akses jalan dari arah Semarang menuju Grobogan pada hari ini juga tergenang banjir akibat air Sungai Tuntang melimpas, meskipun kendaraan masih bisa melintas.