Semarang (ANTARA) - Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kota Semarang Dedi Mulyadi optimistis iklim usaha tetap kondusif meskipun menghadapi ancaman resesi yang diprediksi terjadi tahun 2023 ini.
"Tahun ini memang tahun yang penuh tantangan. Tapi, saya rasa faktor inflasi, pertumbuhan ekonomi yang namanya dunia, ya, siklus biasa," kata Dedi Mulyadi di Semarang, Jawa Tengah, Kamis.
Apalagi, kata dia, saat ini ekonomi sudah mulai tumbuh dengan kembali beraktivitasnya orang-orang di luar rumah pascapandemi COVID-19 dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Hanya saja, Dedi berharap tidak terjadi resesi seperti di Inggris dan Eropa karena inflasi yang cukup tinggi. "Mudah-mudahan tidak separah di luar sana ya," ujarnya.
Menurut dia, optimisme perlu dipertahankan karena kegiatan perekonomian harus berjalan terus dan menjadi langkah antisipatif untuk menghadapi ancaman gelombang resesi.
Diakui Dedi, pandemi COVID-19 sempat membuat kalangan industri terdampak, termasuk di Kota Semarang karena produksi otomatis turun seiring dengan pembatasan-pembatasan yang dilakukan.
"Produksi kalau di sini sempat turun 30 persen. Pemerintah kan membatasi ketika itu PPKM. Dibatasi (karyawan masuk) 50 persen, enggak boleh kerja sampai malam," kata General Manajer PT Sandang Asia Maju Abadi (SAMA) itu.
Akan tetapi, Dedi mengatakan bahwa kondisi tersebut perlahan mulai membaik seiring meredanya pandemi, dan sejak dua tahun lalu aktivitas produksi di perusahaan garmen itu sudah kembali normal.
Karena itu, kata dia, optimisme menjadi modal yang besar untuk menghadapi berbagai kesulitan yang terbukti saat pandemi COVID-19 mampu teratasi, demikian pula ancaman resesi global.
"Harus optimistis ya. Karena kalau kita pesimistis semua kan repot. Yang namanya masalah ekonomi enggak akan panjang selama bertahun-tahun, jarang. Resesi mungkin berapa bulan, enam bulan, tujuh bulan," katanya.
Sebagai langkah antisipatif, Dedi menyarankan para pengusaha untuk mencari pasar-pasar baru sehingga tidak akan terlalu terdampak seandainya terjadi resesi global.
Di sisi lain, Dedi juga berharap pemerintah lebih mempermudah dalam kebijakan perizinan dan akses investasi untuk masuk ke Jawa Tengah dan Kota Semarang.
"Investor kan menciptakan lapangan kerja, kemudian tumbuh lagi. Ini siklus kan muter semua. Kalau tidak seperti itu akan sulit," ujarnya.
Baca juga: Sisternet siapkan UMKM perempuan hadapi potensi resesi
Berita Terkait
Apindo - SPSI Batang belum sepakati besaran UMK 2024
Rabu, 22 November 2023 9:06 Wib
Pemprov Jateng-Apindo sosialisasikan pemilu damai kepada buruh
Kamis, 2 November 2023 8:17 Wib
Apindo maksimalkan pertumbuhan usaha melalui UMKM Merdeka
Jumat, 4 Agustus 2023 1:37 Wib
Apindo: Pengusaha di Banyumas siap berikan THR bagi pekerja
Kamis, 13 April 2023 8:56 Wib
Apindo Semarang imbau perusahaan bayar THR sesuai regulasi
Rabu, 5 April 2023 8:28 Wib
UMK 2023 Kudus, SPSI dan Apindo belum sepakat
Rabu, 30 November 2022 20:38 Wib
Pemkab Pati siap fasilitasi UMKM lokal merambah ke pasar nasional
Kamis, 27 Oktober 2022 7:43 Wib
Apindo: Tak ada pengurangan karyawan karena harga BBM naik
Kamis, 22 September 2022 23:53 Wib