Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah bersama Institut Pluralisme Indonesia (IPI) dan SMK Negeri Warungasem berkolaborasi dalam melestarikan batik khas daerah ini dari kepunahan melalui lomba konten kreator bertema "Batik Batang di Simpang Jalan".
Bupati Batang Faiz Kurniawan di Batang, Jumat, mengatakan pihaknya mengapresiasi partisipasi generasi muda dalam upaya mempromosikan maupun melestarikan batik khas daerah ini melalui konten kreator.
"Saya melihat potensi besar dari anak muda, baik dalam regenerasi pembatik maupun peran mereka mempromosikan Batik Batang melalui media sosial," katanya.
Perwakilan IPI Eka Wijayanti mengatakan bahwa kegiatan lomba ini lahir dari keprihatinan atas kondisi batik khas Kabupaten Batang yang kini berada di ambang punah.
"Oleh karena itu, dalam rangka memperingati HUT Ke-80 Kemerdekaan RI kami menggelar lomba konten kreator sebagai upaya mengangkat kembali pamor batik khas daerah yang kian terpinggirkan," katanya.
Menurut dia, sebelumnya pihaknya juga menggelar pelatihan membatik yang diikuti 135 peserta sekaligus memamerkan hasil karyanya sebagai bukti semangat regenerasi pengrajin.
Saat ini, kata dia, pembatik Kabupaten Batang hanya tersisa 30 orang, sehingga melalui media sosial pihaknya ingin mengangkat kembali keberadaan batik khas daerah ini sekaligus menjadikannya sebagai sarana pemasaran batik.
Ia mengatakan lomba konten kreator ini dibagi menjadi dua kategori yaitu tingkat pelajar (SMP–SMA) serta mahasiswa dan masyarakat.
"Sebanyak 61 peserta mengunggah total 366 karya di Instagram, Facebook, dan TikTok. Tercatat 196 foto dan 170 video dihasilkan, dengan jangkauan interaksi mencapai 4,5 juta," katanya.
Baca juga: SMKN Warungasem-IPI gencarkan gerakan cinta batik cegah kepunahan

