Semarang (ANTARA) - Polda Jawa Tengah meminta masyarakat tidak mudah menyebar informasi dugaan penculikan anak yang beredar di media sosial yang belum pasti kebenarannya.
"Tidak perlu panik dan jangan mudah menyebarkan informasi tentang penculikan yang beredar di media sosial," kata Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol. Iqbal Alqudusy di Semarang, Kamis.
Menurut dia, dari fakta yang diperoleh diketahui banyak berita bohong atau hoaks yang beredar di media sosial setelah dicek langsung ke lapangan.
Meski demikian, dia juga meminta masyarakat tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya percobaan tindak pidana penculikan anak.
Pada beberapa waktu terakhir ini, lanjut dia, tercatat terdapat dua kasus percobaan penculikan anak, yakni di Kota Semarang dan Magelang.
Dua kejadian itu, menurut dia, percobaan penculikan dapat digagalkan setelah calon korbannya melakukan perlawanan.
"Untuk kasus di Semarang dan Magelang, masih dalam penyelidikan," katanya.
Ia juga meminta masyarakat berani melapor ke polisi jika mengetahui adanya orang-orang yang dinilai mencurigakan di sekitar lingkungannya.
Laporan, kata dia, bisa disampaikan ke polisi melalui berbagai saluran yang tersedia, seperti nomor telepon 110.
Berita Terkait
Korban tewas kecelakaan bus Rosalia Indah bertambah
Minggu, 14 April 2024 15:20 Wib
Kondektur Rosalia Indah jadi korban tewas dalam kecelakaan
Kamis, 11 April 2024 17:30 Wib
Polda siaga jelang penetapan hasil Pemilu 2024
Rabu, 20 Maret 2024 21:20 Wib
18 ribu pengendara ditilang selama Operasi Keselamatan Candi 2024 di Jateng
Selasa, 12 Maret 2024 14:34 Wib
Polda: Waspadai hoaks usai pencoblosan
Jumat, 16 Februari 2024 20:06 Wib
1.500 personel gabungan amankan kampanye Ganjar-Mahfud di Semarang
Sabtu, 10 Februari 2024 6:14 Wib
Posko netralitas TNI/Polri berdiri di 35 polres se-Jateng
Rabu, 31 Januari 2024 8:24 Wib
Polisi-TNI di Jateng dirikan Posko Netralitas Pemilu
Jumat, 26 Januari 2024 6:09 Wib