Semarang (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengingatkan warga agar tetap mengontrol diri masing-masing terkait dengan berakhirnya kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) secara resmi.
“Berakhirnya PPKM bukan berarti masyarakat bebas sebebas-bebasnya beraktivitas seperti sebelum pandemi COVID-19,” kata Ganjar di Semarang, Jumat.
Ganjar menyambut baik keputusan pemerintah pusat yang mencabut PPKM dan pandemi COVID-19 selama dua tahun sepatutnya menjadi pembelajaran dalam menyikapi berakhirnya kebijakan itu.
Dirinya mengimbau warganya mengimbangi keputusan itu dengan kesadaran dalam menjaga kesehatan masing-masing.
Menurut Ganjar, masker harus menjadi aksesori tambahan yang wajib dibawa atau diibaratkan seperti telepon seluler atau jam tangan.
“Berakhirnya PPKM bukan berarti ‘ah sudah dicabut bebas saja’. Justru saat ini kita harus bisa kontrol diri, kita sudah terbiasa pakai masker. Masker sekarang ini sudah seperti handphone atau jam tangan,” ujarnya.
Orang nomor satu di Jateng itu menegaskan kewaspadaan harus terus dijaga dan masyarakat yang belum vaksin ketiga atau penguat agar segera melakukannya.
“Maka Insyaallah kalau itu dilakukan berarti warga mendukung keputusan pencabutan. Oke dicabut kami bisa aktivitas, tapi kami sendiri juga harus menjaga, itu yang penting,” kata Ganjar.
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) resmi mencabut kebijakan PPKM setelah melalui berbagai pertimbangan.
“Lewat pertimbangan-pertimbangan yang berdasarkan angka-angka yang ada maka pada hari ini pemerintah memutuskan untuk mencabut PPKM yang tertuang dalam Instruksi Mendagri Nomor 50 dan 51 Tahun 2022,” kata Presiden Jokowi di Istana Merdeka Jakarta.
Presiden Jokowi mengatakan dengan demikian maka tidak ada lagi pembatasan kerumunan dan pergerakan masyarakat.
“Namun demikian saya minta seluruh masyarakat dan komponen bangsa untuk tetap berhati-hati dan waspada,” ujar Presiden.