Demak (ANTARA) - Melalui Program Pengentasan Kemiskinan, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dengan PT Djarum dan pemerintah daerah setempat berkolaborasi merenovasi 10 unit ruamh warga Kabupaten Demak menjadi rumah sederhana layak huni.
Sepanjang tahun 2022, kerja sama lintas institusi tersebut sukses membangun RSLH bagi warga kurang mampu sebanyak 35 rumah yang tersebar di berbagai wilayah di Jawa Tengah dengan total anggaran Rp1,8 miliar.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah Arif Sambodo mengatakan bahwa berdasarkan Surat Edaran Kementerian Sekretariat Negara Sekretariat Wakil Presiden, Nomor: B-38/KSN/SWP/KK.04.01/02/2022, Jateng tercatat memiliki 19 kabupaten yang menjadi target pengentasan kemiskinan ekstrem.
Menurut dia, dengan wilayah sebanyak itu, kolaborasi dengan pihak swasta merupakan kunci agar program pengentasan kemiskinan bisa berjalan dengan baik.
“Tingginya daerah yang mengalami kemiskinan ekstrem ini tak lepas dari berbagai faktor terutama pandemi selama dua tahun terakhir yang membuat banyak masyarakat kehilangan pekerjaan. Untuk itu, tangan kami terbuka dengan kehadiran pihak swasta salah satunya PT Djarum agar target pengentasan kemiskinan ini bisa segera tercapai,” katanya di sela seremoni peresmian rumah RSLH di Desa Bogosari, Kabupaten Demak, Rabu (21/12).
Ia menyebut kerja kolaboratif bersama PT Djarum tersebut merupakan langkah tepat mengurai kemiskinan yang ada di tengah masyarakat karena pembangunan rumah sederhana layak huni merupakan upaya mendorong agar masyarakat memiliki hunian yang sehat dan meningkatkan produktivitas demi mengangkat perekonomian keluarga
“Bila warga sehat, maka akan semakin produktif dan semangat bekerja. Untuk itu pembangunan RSLH ini sangat penting demi meningkatkan taraf hidup masyarakat dengan harapan bisa segera keluar dari jerat kemiskinan,” ujarnya.
Bupati Demak Eisti’anah tak memungkiri bahwa tingginya angka kemiskinan ekstrem di wilayahnya itu tidak lepas dari pandemi COVID-19 yang memukul perekonomian masyarakat.
Oleh karena itu, dirinya berharap kerja sama antara pemerintah daerah dan sektor swasta seperti PT Djarum bisa ditiru oleh perusahaan-perusahaan lainnya agar pengentasan kemiskinan di Kabupaten Demak bisa berjalan baik.
“Peran serta seperti yang dilakukan PT Djarum ini sangat berguna tak hanya dari sisi fisik yakni merenovasi rumah semata tapi juga memberikan dukungan moral bahwa pemerintah, sektor swasta dan masyarakat bersama-sama keluar masa sulit ini,” katanya.
Di Kabupaten Demak, PT Djarum mengucurkan anggaran tak kurang dari Rp600 juta untuk 10 rumah yang direnovasi dengan masing-masing bantuan renovasi untuk setiap rumah menghabiskan kisaran hingga Rp60 juta.
Angka ini lebih besar dari rekomendasi anggaran pemerintah dengan tujuan agar para pemilik rumah tidak perlu lagi mengeluarkan biaya tambahan untuk proses pembangunan.
Deputi GM Corporate Communications PT Djarum Achmad Budiharto mengatakan keikutsertaan PT Djarum dalam menyukseskan program pengentasan kemiskinan ekstrem melalui pembangunan RSLH merupakan komitmen perusahaan mendukung program pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan dan menaikkan taraf hidup masyarakat.
“Rumah bukan hanya bangunan semata tapi juga institusi primer dalam keluarga yang menjadi simbol kebahagiaan. Rumah harus bisa memberikan kenyamanan dan kesehatan agar kualitas hidup orang yang tinggal didalamnya bisa semakin baik. Dengan kualitas hidup yang baik itu, para penghuninya kemudian dapat melakukan hal-hal yang bersifat produktif dan membuahkan perbaikan ekonomi bagi keluarga tersebut,” ujarnya.
Selain membangun RSLH bagi keluarga kurang mampu, dalam prosesnya PT Djarum juga mempekerjakan warga setempat untuk menguatkan rasa gotong royong di tengah masyarakat
“Selain itu, dengan melibatkan warga setempat kami juga berharap ada dampak ekonomi yang mereka rasakan. Dengan setiap rumah rata-rata dikerjakan oleh sekitar empat orang, pembangunan selesai kurang lebih satu bulan dan juga disupervisi oleh tim kami,” kata Budiharto.
PT Djarum juga memberikan masing-masing rumah satu unit kompor gas, tabung gas, beserta regulator yang sudah berstandar nasional Indonesia.