Semarang (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebut puluhan perusahaan melakukan relokasi pabrik ke berbagai daerah di Jateng.
“Hingga akhir tahun ini setidaknya sudah ada 97 perusahaan yang merelokasi pabriknya ke berbagai daerah di Jateng,” katanya di Semarang, Kamis.
Menurut Ganjar, relokasi bahkan ekspansi pabrik tersebut merupakan bukti kepercayaan para investor kepada Pemprov Jateng.
Oleh karena itu, lanjut dia, kepercayaan para investor harus terus dijaga di tengah kondisi seperti ini, salah satunya adalah menjaga situasi industri yang kondusif di Jateng.
“Ini mesti dijaga dan kami juga sudah mendapatkan informasi beberapa pabrik yang ada di tetangga kiri-kanan sudah mengurangi produksi. Menariknya di Jawa Tengah masih stabil bahkan kemarin kurang lebih ada 97 perusahaan yang relokasi ke Jateng, gede itu,” ujarnya.
Dengan semakin banyak industri masuk ke Jateng, serapan tenaga kerja makin banyak, perimbangan akan terjadi. Perimbangan yang dimaksud, salah satunya berkaitan dengan upah minimum kabupaten/kota (UMK) yang nanti tidak terpaut jauh antara daerah satu dengan lainnya.
“Tentu saja itu akan terjadi jika produktivitas dan kapasitas industri terus terjaga atau konsisten,” katanya.
Konsistensi dalam menjaga produktivitas yang didukung dengan situasi kondusif wilayah itu, lanjut Ganjar, akan menjadi jaminan bermunculannya industri baru di Jawa Tengah.
Dengan kata lain, lapangan pekerjaan yang selama ini masih menjadi pekerjaan rumah dapat ditingkatkan seiring masuknya investasi di Jateng.
"Hitung-hitungan saya sampai dengan akhir tahun depan itu PR saya yang mesti dikejar salah satunya adalah lapangan pekerjaan. Nah ini kami bukakan. Saya terima kasih dari kawan-kawan banyak yang kemudian ekspansi pabriknya ke banyak tempat di Jawa Tengah. Inikan ada di Jepara, Pemalang, Batang," ujarnya.