Boyolali (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Boyolali di Provinsi Jawa Tengah meminta masyarakat tetap waspada terhadap COVID-19 terutama subvarian baru Omicron XBB yang sudah ditemukan masuk di negara tetangga, Singapura.
"Subvarian baru itu, belum ada di Kabupaten Boyolali dan semoga masih aman dari penularan kasus subvarian baru XBB," kata Wakil Bupati Boyolali, Wahyu Irawan, di Boyolali, Rabu.
Wabup berharap subvarian baru Omicron XBB mudah-mudah tidak sampai masuk Boyolali. Namun, Wabup mengimbau masyarakat tetap masih menjaga protokol kesehatan untuk mencegah penularan virus.
Bahkan, Pemkab Boyolali melalui Dinas Kesehatan setempat tidak henti-hentinya melakukan sosialisasi agar kasus COVID-19 segera selesai.
Menurut Wabup kasus COVID-19 baik itu, varian baru maupun lama, faktanya masih ada di Boyolali sehingga perlu waspada dan tetap berhati-hati masyarakat jangan terlena.
"Kami akan gencarkan lagi untuk menjaga prokes," kata Wabup.
Sementara itu, Kepala Dinkes Kabupaten Boyolali dokter Puji Astuti mengatakan perkembangan kasus COVID-19 di Boyolali belum ada laporan adanya subvarian baru Omicron XBB.
Namun, Dinkes Boyolali berharap semoga tidak ada kasus subvarian baru Omicron XBB di wilayah ini.
Kendati demikian, Dinkes tetap meminta warga menjaga hidup bersih dan selalu protokol kesehatan dengan memakai masker. Karena, kasus COVID-19 di daerah ini, masih ada meski sudah melandai.
Dia mengatakan kasus COVID-19 di Boyolali hingga saat ini, masih ada dua kasus isolasi mandiri dan warga yang sembuh bertambah tiga kasus sehingga menjadi 27.597 kasus atau sekitar 95 persen dari total total 29.060 kasus.
Selain itu, Dinkes Boyolali juga masih melakukan pelayanan vaksinasi baik dosis pertama, kedua, ketiga, dan keempat khusus tenaga kesehatan.
Cakupan vaksinasi dosis pertama di Boyolali mencapai 870.414 sasaran atau 93,53 persen, dosis kedua sebanyak 800.826 sasaran atau 86,07 persen, dosis ketiga atau vaksin penguat 239.323 sasaran atau 32,42 persen. dan dosis keempat khusus nakes sebanyak 3.657 sasaran atau 99,97 persen.
Berita Terkait
Pemerintah Jepang dituntut warganya terkait efek samping vaksin COVID
Kamis, 18 April 2024 8:50 Wib
Peneliti vokasi Undip ungkap obat herbal untuk COVID-19
Kamis, 28 Desember 2023 8:21 Wib
Kasus COVID-19 ditemukan di Batang, pemkab imbau warga terapkan protokol kesehatan
Minggu, 24 Desember 2023 14:44 Wib
Agar liburan Natal aman dari COVID-19, ingat vaksin hingga masker
Minggu, 24 Desember 2023 8:41 Wib
Wali Kota Semarang minta perketat pengawasan di bandara dan pelabuhan
Jumat, 22 Desember 2023 8:00 Wib
KAI Purwokerto imbau penumpang tetap jalankan protokol kesehatan
Kamis, 21 Desember 2023 13:43 Wib
Penularan COVID-19 di Jateng masih terkendali
Kamis, 21 Desember 2023 5:57 Wib
Penularan COVID-19 di Jateng masih terkendali
Kamis, 21 Desember 2023 5:56 Wib