Purworejo (ANTARA) - Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) Bendungan Bener dan penambangan terbuka (kuari) batu andesit Desa Wadas, Kabupaten Purworejo dijadikan satu untuk mencegah kerusakan lingkungan pasca-penambangan, kata Kabid Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Serayu Opak Yosiandi Radi Wicaksono.
"Dijadikannya satu Amdal Bendungan Bener dan kuari batu andesit Desa Wadas banyak menimbulkan pertanyaan, karena lokasi Bendungan Bener di Desa Guntur dan Desa Wadas berjarak 10 kilometer," kata dia saat dikonfirmasi di Purworejo, Jateng, Senin.
Desa Wadas sama sekali tidak tergenang Bendungan Bener. Hubungan keduanya adalah batu andesit dari Desa Wadas akan ditambang dan dikirim ke Desa Guntur sebagai material fondasi Bendungan Bener. Batu andesit Desa Wadas dinilai paling cocok untuk kekokohan bendungan tertinggi di Asia Tenggara tersebut.
Baca juga: Ganjar ingatkan pejabat tidak bermain-main soal Bendungan Bener Purworejo
“Tujuan amdal jadi satu itu justru untuk mencegah kerusakan lingkungan pasca-penambangan," katanya.
Menurut dia, satu amdal untuk Bendungan Bener dan kuari batu andesit Desa Wadas sudah melalui pertimbangan matang.
"Dengan satu amdal, begitu Bendungan Bener selesai, maka selesai juga kuari batu andesit Desa Wadas. Jadi tidak ada penambangan lagi," kata dia.
Ia mengungkapkan Bendungan Bener memerlukan sekitar 8,5 juta meter kubik batu andesit dari Desa Wadas.
"Begitu batu andesit bendungan terpenuhi, penambangan di Desa Wadas akan ditutup dengan tanah. Lokasi penambangan akan menjadi perkebunan atau tempat pariwisata dan diserahkan kembali kepada rakyat untuk dikelola," katanya.
Ia menuturkan pembelian lahan Desa Wadas oleh pemerintah seluas lebih dari 110 hektare tujuannya juga untuk mencegah kerusakan lingkungan.
"Kalau lokasi tambang tidak dibeli pemerintah dan jadi pertambangan rakyat, justru hal itu berbahaya dan bisa menimbulkan kerusakan lingkungan," katanya.
Menurut dia, masyarakat tidak perlu khawatir mengenai isu kerusakan lingkungan dari penambangan terbuka batu andesit di Desa Wadas.
"Semua sudah dipikirkan matang-matang dengan tujuan untuk mengurangi kerusakan lingkungan dan gangguan penambangan terhadap warga Wadas," katanya.
Baca juga: Kantor Staf Presiden turun ke Desa Wadas
Berita Terkait
5.000 hektare sawah dapat pasokan air irigasi Bendungan Logung Kudus
Kamis, 10 Oktober 2024 13:31 Wib
Petani manfaatkan pengairan irigasi dari Bendungan Logung yang telah selesai dibangun Kementerian PUPR
Jumat, 26 Juli 2024 16:58 Wib
Polres Kudus siagakan personel jaga objek wisata air
Rabu, 10 April 2024 20:17 Wib
Warga mencari ikan saat penutupan sementara Bendungan Colo
Senin, 16 Oktober 2023 15:12 Wib
BNPB: Jebolnya bendungan raksasa Libya dapat dijadikan alarm Indonesia
Selasa, 3 Oktober 2023 8:42 Wib
Pemprov Jateng harap arsitek terlibat dalam pembangunan infrastruktur
Sabtu, 30 September 2023 8:13 Wib
Festival Bendungan Blancir angkat pariwisata alternatif Semarang
Senin, 4 September 2023 9:20 Wib
Warga Wadas setujui pembebasan lahan tambang andesit
Kamis, 31 Agustus 2023 22:35 Wib