Solo (ANTARA) - Busana muslim buatan lokal jenama KAMI melakukan ekspansi pasar ke Solo menyusul tingginya permintaan pasar dari daerah tersebut.
CEO dan founder KAMI, Istafiana Candarini, pada pembukaan gerai baru di Solo, Sabtu, mengatakan sejauh ini antusiasme konsumen di Kota Solo cukup tinggi sehingga akhirnya diputuskan untuk membuka gerai di Kota Bengawan ini.
"Memang pertimbangan kami untuk ekspansi adalah memilih kota yang market-nya sudah terbentuk. Bisa dilihat dari banyaknya kami mengirim online ke kota tersebut. Aktivasi di media sosial juga animonya bagus," katanya.
Bahkan, dikatakannya, KAMI sudah bekerja sama dengan pabrik tekstil dan garmen di Solo. Tidak menutup kemungkinan pihaknya akan menggandeng UMKM batik dari sekitar.
"Solo kan identik dengan kain batik. Kami sudah sampaikan ke Ibu Wakil Wali Kota Surakarta (Serlly Teguh Prakosa) bahwa kami sudah menjalin kerja sama dengan pabrik tekstil dan garmen di Solo," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Bidang III PKK Kota Surakarta Serlly Yusnita Teguh Prakoso mengatakan hingga saat ini pandemi COVID-19 masih menjadi perhatian. Meski demikian, pandemi tidak boleh menurunkan semangat pelaku usaha untuk terus berkarya.
"Harus tetap terinspirasi untuk terus berkarya. Harapannya bisa berkembang, sebagai kota budaya harapannya Solo juga bisa menginspirasi baik dari desain, cutting. Harapannya ini bisa mengenalkan Solo di luar negeri," katanya.
Sementara itu, pemilik KAMI Store Solo Ndaru Tri Rahayu mengatakan gerai tersebut menjawab kebutuhan pada pecinta fashion di Kota Solo.
"Dibandingkan brand lainnya, produk kami menonjolkan modest wear premium yang mengusung warna earth tone. Menyediakan beragam jenis kebutuhan outfit, mulai dari basic sampai pattern elegan. Segmennya juga semua usia," katanya.