Kudus (ANTARA) - Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mengimbau warga keturunan Tionghoa di daerah itu merayakan Tahun Baru Imlek secara sederhana guna mencegah penyebaran virus corona, terutama varian baru, Omicron.
"Mudah-mudahan tidak ada kirab seperti sebelum masa pandemi, karena panitia tentunya tidak akan bisa menjamin tidak menimbulkan kerumunan masyarakat," kata Ketua FKUB Kabupaten Kudus M. Ikhsan di Kudus, Senin.
Meskipun demikian, kata dia, hingga kini belum ada konfirmasi dari panitia untuk perayaan Imlek di Kudus.
Kalaupun ada perayaan, dia meminta, protokol kesehatan dilaksanakan secara ketat karena hingga kini belum terbebas dari masa pandemi COVID-19.
Ia juga berharap para pemuka agama lain ikut menjaga situasi wilayah tetap kondusif serta keamanan warga Tionghoa yang merayakan hari besarnya.
"Perayaan Tahun Baru Imlek ini, diharapkan menjadi momentum meningkatkan toleransi umat beragama di Kabupaten Kudus," ujarnya.
Bupati Kudus Hartopo memperbolehkan digelar perayaan Tahun Baru Imlek, namun peserta harus dibatasi agar tidak menimbulkan kerumunan.
Selain itu, dia meminta tidak ada kegiatan pawai seperti sebelumnya karena dipastikan mengundang banyak warga untuk melihatnya sehingga menciptakan kerumunan dan berpotensi terjadi penularan virus corona.
Kalaupun nantinya ada perayaan Imlek, disarankan digelar di dalam ruangan dan peserta dibatasi agar tidak menciptakan kerumunan.
Dalam pelaksanaannya nanti juga diminta dibentuk Satgas COVID-19 yang bertugas memantau kedisiplinan peserta menerapkan protokol kesehatan, mulai dari memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak dan menghindari kerumunan.