Kasus pelemparan molotov ke rumah warga Bobosan Banyumas masih diselidiki
Purwokerto (ANTARA) - Petugas Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Kepolisian Resor Kota (Polresta) Banyumas menyelidiki kasus pelemparan molotov ke rumah salah satu warga Kelurahan Bobosan, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
"Terkait dengan informasi pelemparan molotov, tadi kami langsung menuju ke lokasi, tim yang piket maupun Tim Identififikasi langsung ke lokasi kejadian ," kata Kepala Satreskrim Polresta Banyumas Komisaris Polisi Berry di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jumat.
Akan tetapi sesampai di lokasi, kata dia, kondisi tempat kejadian perkara (TKP) sudah bersih dan tidak ditemukan apa-apa karena sudah dibersihkan.
Menurut dia, pihaknya kemudian meminta keterangan pemilik rumah maupun tetangga sekitar.
"Ternyata memang ada kejadian sekitar dua hari lalu (26/1), ada yang melempar botol ke halaman (teras, red.) rumah salah satu warga. Pemilik rumah kemudian menginformasikan ke Bhabinkamtibmas. Jadi, korban intinya cuma menginformasikan dan ketika dimintai keterangan, bilang 'sudahlah enggak apa-apa'," katanya.
Kendati demikian, dia mengatakan pihaknya tetap akan menyelidiki dan mendalami kasus pelemparan molotov tersebut dengan meminta keterangan warga sekitar terkait dengan kemungkinan ada yang melihat pelaku pelemparan.
"Cuma masalahnya kami dapat informasi ini setelah dua hari dan kondisi TKP sudah dibersihkan semua. Kejadiannya hari Rabu (26/1), pukul 00.05 WIB, kami masih melakukan pendalaman dengan mencari keterangan-keterangan apakah pas kejadian ada yang mengetahui secara pasti," kata Kompol Berry.
Sementara itu pemilik rumah, Supriyanto (53) mengatakan pelemparan molotov ke teras rumahnya terjadi pada hari Rabu (26/1), pukul 00.05 WIB.
"Saat saya baru beranjak untuk tidur, terdengar sesuatu yang dilempar dan mengenai drum (yang berada di antara rumah dan tokonya). Saya segera keluar dan melihat ada botol bekas minuman energi yang ada sumbunya terus terbakar," katanya.
Dia segera mematikan api dari sumbu botol berisi minyak tanah yang sudah pecah karena mengenai drum. Selanjutnya, dia melaporkan kejadian tersebut ke Kelurahan Bobosan yang tidak jauh dari rumahnya.
"Botolnya cuma satu. Kalau saya cium, baunya minyak tanah," kata warga Jalan Kamandaka RT 01 RW 02, Kelurahan Bobosan, Kecamatan Purwokerto Utara itu.
Terkait dengan dugaan pelaku, dia mengaku sama sekali tidak memiliki gambaran apa pun karena selama ini biasa saja dalam pergaulan.
Kendati demikian, dia mengaku khawatir atas kejadian tersebut karena tidak tahu apa sebenarnya tujuan dari pelemparan molotov itu.
"Terkait dengan informasi pelemparan molotov, tadi kami langsung menuju ke lokasi, tim yang piket maupun Tim Identififikasi langsung ke lokasi kejadian ," kata Kepala Satreskrim Polresta Banyumas Komisaris Polisi Berry di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jumat.
Akan tetapi sesampai di lokasi, kata dia, kondisi tempat kejadian perkara (TKP) sudah bersih dan tidak ditemukan apa-apa karena sudah dibersihkan.
Menurut dia, pihaknya kemudian meminta keterangan pemilik rumah maupun tetangga sekitar.
"Ternyata memang ada kejadian sekitar dua hari lalu (26/1), ada yang melempar botol ke halaman (teras, red.) rumah salah satu warga. Pemilik rumah kemudian menginformasikan ke Bhabinkamtibmas. Jadi, korban intinya cuma menginformasikan dan ketika dimintai keterangan, bilang 'sudahlah enggak apa-apa'," katanya.
Kendati demikian, dia mengatakan pihaknya tetap akan menyelidiki dan mendalami kasus pelemparan molotov tersebut dengan meminta keterangan warga sekitar terkait dengan kemungkinan ada yang melihat pelaku pelemparan.
"Cuma masalahnya kami dapat informasi ini setelah dua hari dan kondisi TKP sudah dibersihkan semua. Kejadiannya hari Rabu (26/1), pukul 00.05 WIB, kami masih melakukan pendalaman dengan mencari keterangan-keterangan apakah pas kejadian ada yang mengetahui secara pasti," kata Kompol Berry.
Sementara itu pemilik rumah, Supriyanto (53) mengatakan pelemparan molotov ke teras rumahnya terjadi pada hari Rabu (26/1), pukul 00.05 WIB.
"Saat saya baru beranjak untuk tidur, terdengar sesuatu yang dilempar dan mengenai drum (yang berada di antara rumah dan tokonya). Saya segera keluar dan melihat ada botol bekas minuman energi yang ada sumbunya terus terbakar," katanya.
Dia segera mematikan api dari sumbu botol berisi minyak tanah yang sudah pecah karena mengenai drum. Selanjutnya, dia melaporkan kejadian tersebut ke Kelurahan Bobosan yang tidak jauh dari rumahnya.
"Botolnya cuma satu. Kalau saya cium, baunya minyak tanah," kata warga Jalan Kamandaka RT 01 RW 02, Kelurahan Bobosan, Kecamatan Purwokerto Utara itu.
Terkait dengan dugaan pelaku, dia mengaku sama sekali tidak memiliki gambaran apa pun karena selama ini biasa saja dalam pergaulan.
Kendati demikian, dia mengaku khawatir atas kejadian tersebut karena tidak tahu apa sebenarnya tujuan dari pelemparan molotov itu.