Purwokerto (ANTARA) - Rektorat Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto menanggapi kasus dugaan pelecehan seksual di lingkungan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) di kampus tersebut.
"Kami sangat menyesalkan dan prihatin atas dugaan pelecehan seksual di lingkungan kampus, begitu kami mendapatkan laporan maka langsung melakukan koordinasi dengan pihak terkait yaitu Unit Layanan Pengaduan dan Kekerasan Unsoed dan juga BEM Unsoed," kata Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Jenderal Soedirman Dr. Kuat Puji Prayitno melalui siaran pers yang diterima di Purwokerto, Jumat.
Pada saat ini, kata dia, pihaknya sedang menindaklanjuti kasus dugaan pelecehan seksual tersebut dengan melakukan pendampingan bagi korban dan memastikan kondisi korban pulih secara psikologis.
"Selain itu kami juga sedang menyelidiki secara lebih lanjut kejadiannya. Setelah semua fakta peristiwa tersebut lengkap, maka pihak Kampus tentu saja akan mengambil tindakan tegas sesuai dengan fakta yang ada serta tentunya berpedoman juga pada Peraturan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Perguruan Tinggi," tuturnya.
Baca juga: Mahasiswi UNJ korban pelecehan dosen diminta lapor ke polisi
Dia juga menegaskan bahwa Universitas Jenderal Soedirman berkomitmen penuh untuk memerangi masalah kekerasan seksual.
"Kami berterima kasih atas semua pihak yang telah peduli. Kami juga bersama-sama menolak dan memerangi masalah kekerasan dan pelecehan seksual di kampus," ujarnya.
Sementara itu seperti diwartakan sebelumnya, kabar mengenai kasus dugaan pelecehan seksual di lingkungan kampus tersebut pertama kali mencuat dari sebuah akun Twitter @Unsoedfess1963 pada Rabu (8/12).
Baca juga: Polisi: Mahasiswi Unsri korban pelecehan disekap di toilet