Solo (ANTARA) - Pemerintah Kota Surakarta akan mempertahankan kawasan lahan Sriwedari sebagai ruang publik, sehingga bisa diakses oleh banyak orang.
"Pokoknya kami berproses dulu sesuai dengan aturan yang ada," kata Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka di Solo, Selasa.
Lahan Sriwedari yang berada di ruas Jalan Slamet Riyadi hingga saat ini masih menjadi sengketa antara Pemerintah Kota Surakarta dengan ahli waris Wiryodiningrat.
Baca juga: Wali Kota Surakarta minta pembangunan Masjid Sriwedari segera dilanjutkan
Sebagai tindak lanjut dari kondisi tersebut, pada Senin (22/11) Pemkot Surakarta menyelenggarakan diskusi yang melibatkan sejumlah tokoh, di antaranya Wali Kota Surakarta periode 2012-2015 dan 2016-2021 FX Hadi Rudyatmo dan akademisi dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta M Jamin.
Mengenai adanya masukan agar Presiden Joko Widodo ikut turun tangan menyelesaikan sengketa lahan Sriwedari tersebut, Gibran mengatakan sejauh ini masih akan diselesaikan oleh pemda.
"Kami selesaikan sendiri saja, tetapi kemarin masukannya bagus-bagus. Yang jelas segera kami sentuh lagi, tetap dipertahankan sebagai ruang publik untuk warga, jadi untuk kegiatan warga nggak masalah," katanya.
Salah satu titik yang segera diperbaiki, yakni wilayah Segaran. Taman Segaran Sriwedari Solo adalah kolam yang dulu menjadi tempat rekreasi Raja Keraton Solo.
Menyinggung kasus sengketa tersebut, Wali Kota Gibran enggan memberikan banyak keterangan. "Proses sengketa selesainya kapan? Sesuai masukan kemarin saja," katanya.
Sebelumnya, Rudi mengatakan salah satu solusi yang bisa dilakukan untuk menyelesaikan sengketa tersebut, yakni Presiden Joko Widodo turun tangan menangani persoalan ini.
"Saran saya hanya satu, kepala negara (Presiden Jokowi) harus ikut campur dalam urusan Sriwedari, bahwa kepala negara memutuskan tanah ini milik negara, bukan milik siapa-siapa (individu)," katanya.
Ia juga berharap agar Presiden Joko Widodo mengeluarkan Keputusan Presiden (Kepres) untuk menyelamatkan tanah yang berada di Jalan Slamet Riyadi yang merupakan jantung Kota Solo.
"Yang penting menyelamatkan aset ini jangan sampai hilang," katanya.
Baca juga: KAI ikut bantu pembangunan Masjid Sriwedari
Berita Terkait
Gibran prioritaskan penyelesaian sengketa tanah Sriwedari
Rabu, 1 Mei 2024 6:00 Wib
Pembangunan Masjid Sriwedari Solo dilanjutkan setelah Lebaran
Rabu, 3 April 2024 6:58 Wib
Gibran minta kelanjutan pembangunan Masjid Sriwedari
Senin, 1 April 2024 13:39 Wib
Gibran tegaskan pembangunan Masjid Sriwedari siap dilanjutkan
Kamis, 29 Februari 2024 8:25 Wib
Pemkot Surakarta tunggu keputusan hukum terkait Benteng Vastenburg
Rabu, 21 Februari 2024 14:55 Wib
Pemkot Surakarta segera manfaatkan Sriwedari usai putusan pengadilan
Kamis, 7 Desember 2023 8:30 Wib
BHS Peduli ikut ambil bagian pada kemajuan Wayang Orang Sriwedari
Selasa, 7 November 2023 12:53 Wib
Tujuh pemain belum hadir saat Timnas U-23 latihan perdana di Solo
Senin, 4 September 2023 21:39 Wib